Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/80849
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuharso, Pudjo-
dc.contributor.advisorKartini, Titin-
dc.contributor.authorMUSYAROFAH-
dc.date.accessioned2017-08-04T07:43:40Z-
dc.date.available2017-08-04T07:43:40Z-
dc.date.issued2017-08-04-
dc.identifier.nim120210301085-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80849-
dc.description.abstractSektor pertanian merupakan sektor perekonomian desa yang penting di Desa Sumur Mati. Pentingnya sektor pertanian ini dapat dilihat dari data yang ada di Desa Sumur Mati. Desa Sumur Mati memiliki luas 112,100 Ha, yang terdiri tanah sawah seluas 84,000 Ha dan tanah kering seluas 28,100 Ha. Dilihat dari data luas tanah diatas, di Desa Sumur Mati sebagian besar penduduknya adalah petani yaitu sebanyak 297 orang. Petani di Desa Sumur Mati melakukan kegiatan bercocok tanam padi, jagung, bawang merah, tebu dsb. Petani menanam padi selain memenuhi kebutuhan untuk dikonsumsi, juga sebagai mata pencaharian dengan menjual hasil panen yang didapatnya. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam menjalankan usaha pertanian karena pemasaran merupakan kegiatan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan petani. Dalam penjualan hasil panen padi, petani memiliki beberapa preferensi yaitu kepada Perum Bulog, tengkulak, dan pasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan preferensipetani dalam penjualan gabah pascapanen di Desa Sumur Mati Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Subjek penelitiannya adalah Petani di Desa Sumur Mati yang melakukan penjualan gabah pasca panen, tengkulak, wakil kepala Perum Bulog, dan pedagang kios pasar. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Desa Sumur Mati menjual gabah kepada Perum Bulog, tengkulak, dan pedagang kios pasar. Hubungan Perum Bulog dengan petani merupakan kemitraan. Kemitraan yang terjalin antara Perum Bulog dengan petani tidak berlangsung lama karena petani merasa rugi. Kerugian yang dialami petani terletak pada proses penjualan gabah kepada Perum Bulog. Dimana petani harus mengangkut gabah mereka ke gudang Bulog dengan biaya pengangkutan ditanggung oleh petani. Selain itu juga, proses pembayaran petani harus mencairkan melalui Bank. Pada proses penjualan, gabah petani dicek kadar air terlebih dahulu sebelum diterima oleh Bulog. Selama ini kadar air gabah petani di Desa Sumur Mati dibawah ketentuan Perum Bulog sehingga petani mendapatkan harga yang rendah. Karena selalu rugi akhirnya petani berhenti dari kemitraan Perum Bulog. Hubungan antara tengkulak dengan petani terjalin dalam suatu ikatan patron klien. Tengkulak sebagai patron mengambil peran strategi dalam relasi patron klien ini dengan memberikan pinjaman uang kepada petani atau klien untuk memenuhi kebutuhan modal awal tanam. Petani sebagai klien yang meminjam uang kepada tengkulak harus menjual gabah mereka kepada tengkulak tersebut, sehingga dengan adanya hutang petani menjadi terikat dengan tengkulak. Sedangkan hubungan antara pedagang kios pasar dengan petani merupakan hubungan antara agen dan aktor seperti pada teori strukturasi Giddens. Dimana hubungan jual beli antara pedagang kios dengan petani dalam penelitian ini juga terjadi secara terus menerus dan didalamnya terdapat praktik sosial. Antara petani dan pedagang kioas terdapat suatu simbiosis mutualisme antara petani dengan pedagang kios tersebut. Pedagang akan memperoleh keuntungan dengan melakukan pembelian gabah kepada petani langsung, yaitu lebih cepat dan dengan harga yang lebih murah daripada harus membeli pada bulog. Selain itu, dengan membeli gabah dari petani langsung akan lebih efisien. Begitu halnya pada petani, para petani merasa lebih menguntungan (terutama petani yang tidak memiliki sawah terlalu luas), karena dengan menjual kepada pedagang kios petani akan merasa aman saat adanya pesanan dari pedagang kios yang akan membeli hasil panen gabah di musim panen yang akan datang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPREFERENSI PETANIen_US
dc.subjectGABAH PASCA PANENen_US
dc.subjectDESA SUMUR MATIen_US
dc.subjectKECAMATAN SUMBERASIHen_US
dc.titlePREFERENSI PETANI DALAM PENJUALAN GABAH PASCA PANEN DI DESA SUMUR MATI KECAMATAN SUMBERASIH KABUPATEN PROBOLINGGOen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
MUSYAROFAH.pdf3.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools