Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/80778
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSunardi-
dc.contributor.advisorTrapsilasiwi, Dinawati-
dc.contributor.authorRohmadina, Febi Anggita-
dc.date.accessioned2017-08-04T02:51:52Z-
dc.date.available2017-08-04T02:51:52Z-
dc.date.issued2017-08-04-
dc.identifier.nim130210101025-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80778-
dc.description.abstractMatematika memiliki peran universal dalam kehidupan masyarakat. Matematika dapat dipelajari dari budaya yang ada pada masyarakat. Salah satu ranah kajian yang mengaitkan antara matematika dan budaya adalah etnomatematika. Matematika sangat erat dengan kebiasaan yang ada pada masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Tanpa disadari beberapa masyarakat Jawa atau suku dengan kebudayaan tertentu telah menggunakan pengetahuan matematika dalam kesehariannya melakukan aktivitas, baik itu kegiatan sederhana maupun kompleks. Salah satu kegiatan kompleks yang banyak melibatkan ilmu matematika yaitu kegiatan membangun rumah. Aktivitas matematika dalam membangun rumah perlu diungkap karena dalam membangun rumah membutuhkan banyak penerapan matematika terkait membilang, mengukur, dan menghitung. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan aktivitas etnomatematika pada tukang bangunan dan untuk mendeskripsikan etnomatematika terkait pembelajaran matematika pada tukang bangunan. Daerah yang dipilih adalah daerah Jember bagian selatan tepatnya di desa Kencong, kecamatan Kencong, kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui observasi dan wawancara dengan 5 orang tukang bangunan. Setelah data hasil observasi dan wawancara diperoleh dan dianalisis, maka diperoleh informasi bahwa terdapat aktivitas matematika pada saat membangun rumah di desa Kencong. Aktivitas tersebut diantaranya aktivitas membilang, aktivitas mengukur, dan aktivitas menghitung. Aktivitas membilang suatu bilangan yang digunakan oleh tukang bangunan masyarakat Jawa yaitu kata bilangan dalam Bahasa Jawa. Cara membilangnya terdapat kata bilangan pokok (siji, loro, telu, …, sepuluh), kata bilangan berimbuhan “ng” ketika diikuti kata keterangan (rong puluh, telung timbo, dan lain-lain), dan kata bilangan pengecualian (las-lasan, likuran, selawe, seket, suwidak). Aktivitas membilang mengenai satuan yaitu dengan menyebutkan kata depan dari satuan baku. Satuan yang sering digunakan oleh tukang bangunan yaitu senti ( ), meter ( ), meter persegi ( ), kibik ( ), kilo ( ). Aktivitas mengukur banyak digunakan oleh tukang bangunan, karena hampir semua kegiatan membutuhkan ukuran. Aktivitas mengukur pertama yaitu mengukur pojok rumah menggunakan tali melibatkan ilmu matematika Teorema Pythagoras, aktivitas mengukur panjang dan lebar tanah akan digunakan untuk pembuatan sketsa pembagian ruangan, dalam mensketsa melibatkan perbandingan (skala). Aktivitas mengukur fondasi melibatkan perbandingan senilai, semakin tinggi rumah, maka ukuran kedalaman untuk fondasi akan semakin besar pula. Aktivitas mengukur selanjutnya yaitu mengukur panjang kayu untuk kuda-kuda atap rumah melibatkan ilmu matematika perbandingan (skala), karena sebelum mengukur kayu, tukang bangunan melakukan sketsa terkait ukuran panjang kayu. Aktivitas menghitung juga terdapat pada kegiatan membangun rumah terkait dengan hasil pengukuran. Aktivitas menghitung pembuatan kuda-kuda atap rumah melibatkan ilmu matematika Teorema Pythagoras dan Trigonometri. Aktivitas menghitung pembelian ubin, genteng, pasir, dan semen melibatkan luas segi empat dan operasi hitung perkalian, aktivitas menghitung pembelian bata juga melibatkan ilmu matematika luas segi empat dan operasi hitung perkalian, selain itu juga terdapat operasi hitung penjumlahan, aktivitas menghitung pembelian cat melibatkan operasi hitung perkalian. Aktivitas menghitung upah kepada pekerja melibatkan ilmu matematika perbandingan senilai, operasi hitung perkalian dan operasi hitung penjumlahan, aktivitas menghitung yang terakhir yaitu menghitung waktu yang dibutuhkan terhadap banyak pekerja melibatkan ilmu matematika perbandingan berbalik nilai. Materi matematika tersebut merupakan matematika sekolah yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk apersepsi sebelum memulai pembelajaran sehingga pembelajaran bersifat kontekstual, selain itu juga dapat dijadikan situasi permasalahan atau permasalahan matematika yang dapat berupa soal berbasis masalah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectETNOMATEMATIKAen_US
dc.subjectAKTIVITAS TUKANG BANGUNANen_US
dc.subjectMASYARAKAT JAWAen_US
dc.subjectDESA KENCONGen_US
dc.titleETNOMATEMATIKA PADA AKTIVITAS TUKANG BANGUNAN MASYARAKAT JAWA DI DESA KENCONGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Febi Anggita Rohmadina - 130210101025.pdf3.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools