Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/80460
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Suyanto, Budi | - |
dc.date.accessioned | 2017-07-21T09:07:58Z | - |
dc.date.available | 2017-07-21T09:07:58Z | - |
dc.date.issued | 2017-07-21 | - |
dc.identifier.issn | 2579-8847 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80460 | - |
dc.description | Proceedings 1st International Conference on Education, Literature, and Arts (ICELA) 2017 | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini mengkaji hubungan antara blilingualisme siswa (khususnya siswa pembelajar bahasa kedua) yang diperoleh di sekolah dengan kemampuan berkomunikasi secara lintas budaya atau kemampuan menjalin interaksi sosial antaretnik. Diasumsikan bahwa pengajaran bahasa daerah di sekolah memberikan kemampuan bilingualisme dalam diri siswa. Kebilingualan seorang siswa berpengaruh kuat terhadap sikap multikulturalisme atau munculnya perasaan tenggang rasa, solidaritas dan integritas yang menjadi faktor terbentuknya tatanan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat plural. Subjek yang diteliti adalah para siswa SMP yang berlatarbelakang masyarakat plural di Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi. Fakta menunjukkan bahwa masyarakat di tiga kabupaten tersebut berlatarbelakang masyarakat plural, namun kebijakan pengajaran bahasa daerah yang ditetapkan berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan paradigma analitik-kuantitatif. Metode analisis data atau pemahaman data dilakukan melalui dua cara, yaitu (a) mengkuantifikasi data dan menggeneralisasi, dan (b) mengkualifikasi data dan menghubungkan data tersebut dengan konteks sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran bahasa daerah di 6 SMP negeri dari 3 kabupaten tersebut menghasilkan capaian pembelajaran yang berbeda pada kemampuan bilingualisme siswa; (2) ada hubungan antara bilingualisme dengan kemampuan/kesanggupan siswa berinteraksi dengan etnik lain; (3) ada hubungan antara perilaku berbahasa siswa dengan sikap toleransi, solidaritas, dan integritas dengan lain etnik; (4) penetapan pada salah satu bahasa daerah etnik mayoritas sebagai mata pelajaran di sekolah berkonsekuensi pada siswa yang termasuk dalam etnik mayoritas hanya memperoleh kompetensi di dalam bahasanya sendiri, dan kurang memiliki kemampuan bilingualisme bahasa daerah etnik lain. Siswa dari etnik minoritas tidak memperoleh kompetensi bahasanya tetapi memperoleh kompetensi bahasa etnik mayoritas. Siswa etnik minoritas diuntungkan karena dengan kompetensi yang diperolehnya memiliki kemampuan berinteraksi dalam pergaulan masyarakat etnik mayoritas. Efek negatifnya, karakter, kepribadian keetnikan siswa tidak terbentuk dalam dirinya, lambat laun identitas keetnikannya terkikis oleh dominasi etnik mayoritas. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | pengajaran bahasa | en_US |
dc.subject | multikulturalisme | en_US |
dc.subject | bilingualisme | en_US |
dc.subject | komuniksi lintas budaya | en_US |
dc.title | IMPLIKASI BILINGUALISME PENGAJARAN BAHASA DAERAH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENJALIN INTERAKSI ANTARETNIK | en_US |
dc.type | Prosiding | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Conference Proceeding |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
F. IB_Prosiding_Budi S_Implikasi Bilingualisme.pdf | 240.07 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.