Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/80335
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSusilo, Djoko-
dc.contributor.advisorAlbayumi, Fuat-
dc.contributor.authorArifin, Nurul-
dc.date.accessioned2017-07-13T02:33:37Z-
dc.date.available2017-07-13T02:33:37Z-
dc.date.issued2017-07-13-
dc.identifier.nimNIM110910101007-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/80335-
dc.description.abstractDonbass merupakan wilayah industri terbesar di Ukraina yang terletak di bagian timur Ukraina dan berbatasan langsung dengan Rusia. Donbass terdiri dari 3 provinsi yaitu Donetsk, Luhansk dan Kharkiv. Segala macam industri dan pertambangan terdapat di wilayah Donbass diantaranya yaitu industri makanan, industri pakaian, industri kimia, pertambangan batu bara, metalurgi dan sebagainya. Kondisi Donbass menjadi sangat tidak kondusif semenjak dilancarkannya operasi anti teror oleh pemerintah Ukraina sebagai respon atas ultimatum yang tidak dihiraukan oleh separatis. Sebelumnyaseparatis menduduki bangunan penting dan memproklamasikanberdirinya negara republik rakyat Donetsk dan republik rakyat Luhansk secara sepihak.Situasi menjadi lebih parah ketika separatis mendapat bantuan dari pasukan tak dikenal untuk melawan pasukan pemerintah Ukraina.Penulisan skripsi ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor – faktor penyebab terjadinya perang Donbass (Ukraina Timur) pada tahun 2014. Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka pada buku dan berbagai macam literatur baik cetak maupun media elektronik.Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perang Donbass (Ukraina Timur) tahun 2014 disebabkan oleh adanya dualisme etnis di dalam internal Ukraina yang membelah Ukraina menjadi dua bagian yaitu barat dan timur. Hal tersebut jelas sudah menjadi potensi tersendiri yang akan mengakibatkan terjadinya konflik di masa yang akan datang apalagi mengancam kepentingan masing – masing. Kesepakatan Ukraina dengan UE-IMF dalam hal bantuan ekonomi dan perjanjian perdagangan bebas malah semakin memparah krisis ekonomi yang sedang dihadapi Ukraina. Perpecahan elit politik Ukraina karena ix perbedaan orientasi politik semakin membuat Ukraina terpecah belah karena masing – masing elit berusaha untuk mewujudkan kepentingannya. Selain itu, kebijakan yang tidak bisa mengakomodasi seluruh rakyat Ukraina ikut memperparah keadaan. Pengaruh dari pihak eksternal yaitu Rusia dan Uni Eropamembuat orientasi rakyat serta elit politik Ukraina menjadi semakin terpecah. Hal tersebut terbukti mempercepat terjadinya konflik antara pemerintah Ukraina dan rakyat Donbass.Selain itu, efek domino yang timbul setelah lepasnya Krimea dari Ukraina semakin memberikan dorongan bagi rakyat Donbass untuk ikut melepaskan diri dari Ukraina.Terakhir munculnya trigger factoryaitu ketika pasukan anti teror yang ditugaskan untuk meredam aksi demonstrasi dan mengambil alih gedung – gedung yang dikuasai oleh separatis berhadapan dengan pasukan tak dikenal sehingga membuat aksi tembak menembak tidak bisa terhindarkan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries110910101007;-
dc.subjectPERANG DONBASSen_US
dc.subjectUKRAINA TIMURen_US
dc.titlePerang Donbass (Ukraina Timur) pada Tahun 2014en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
NURUL ARIFIN.pdf1.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools