Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/79512
Title: | PENGARUH PENAMBAHAN NUTRISI TERHADAP PATOGENITAS CENDAWAN Beauveria Bassiana PADA Hypothenenus hampei DI PERKEBUNAN KOPI RAKYAT |
Authors: | PRASTOWO, Sigit PURNOMO, Hari LUBIS, Moh. Fahmi |
Keywords: | NUTRISI PATOGENITAS CENDAWAN Beauveria Bassiana Hypothenenus hampei |
Issue Date: | 8-Mar-2017 |
Series/Report no.: | 091510501130; |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan nutrisi yang dapat mempertahankan efektivitas cendawan Beuveria Bassiana untuk mengendalikan hama bubuk buah kopi di perkebunan kopi rakyat dan untuk mengetahui tingkat kerapatan spora yang telah ditambahkan dengan nutrisi. Penelitian dirancang dengan rancangan RAL yang terdiri dari lima factor perlakuan penambahan nutrisi, yaitu pemberian nutrisi tetes tebu, nutrisi madu, Nutrisi larutan Sukrosa, Larutan glukosa dan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Nutrisi di campurkan setelah spora B.bassiana telah dilakukan perbanyakan menggunakan fermentor sangat sederhana dengan komposisi nutrisi spora 108/ml+1,5 ml testes tebu,madu,larutan sukrosa,larutan glukosa. Berdasarkan hasil data pengamatan jumlah kerapatan konidia dari berbagai macam perlakuan pemberian nutrisi yang terbaik terdapat pada perlakuan tetes tebu yaitu mencapai 3,7 108/ml pada pemberian perlakuan dengan penambahan nutrisi yang berupa madu terdapat kodia yang cukup tinggi yaitu mencapai 3,3 108/ml sedangkan pada perlakuan terendah terdapat pada perlakuan control dengan 2,4 108/ml Sedangkan hasil mortalitas hama penggerek buah kopi H. hampei yang tertinggi terdapat pada perlakuan B. bassiana dengan penambahan nutrisi tetes tebu di hari ke- 3 setelah aplikasi dengan rata-rata 26,67 sedangkan penambahan nutrisi menggunakan larutan glukosa dan larutan sukrosa menunjukkan rata-rata yang sama pada pengamatan di hari ke 7 terdapat peningkatan yang berbeda nyata antara perlakuan penambahan nutrisi dengan menggunakan tetes tebu, larutan glukosa,larutan sukrosa,madu dan control ,mortalitas tertinggi di hari ke 7 terdapat pada perlakuan tetes tebu dengan tingkat kematian 58,33 lebih tinggi dari perlakuan menggunakan madu yang tingkat kematianya 48,33. Selanjutnya pada hari ke-14 dan hari ke-21 tingkat kematian yang paling tinggi masih di tunjukkan pada perlakuan tetes tebu. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79512 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Moh. Fahmi Lubis - 091510501130_.pdf | 2.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools