Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/79375
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Novenda, I.L | - |
dc.date.accessioned | 2017-03-02T05:32:59Z | - |
dc.date.available | 2017-03-02T05:32:59Z | - |
dc.date.issued | 2017-03-02 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79375 | - |
dc.description | Fakultas KIP Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember | en_US |
dc.description.abstract | Industri singkong dan pabrik tempe memiliki tingkat produksi limbah tinggi, dan belum memiliki teknologi untuk mengurangi pencemaran. Limbah cair industri dibuang langsung ke badan perairan tanpa proses pengolahan akan terjadi blooming (pengendapan bahan organik pada badan perairan), proses pembusukan dan berkembangnya mikroorganisme patogen. Kondisi ini menimbulkan bau busuk dan sumber penyakit. Sehingga. Permasalahan dapat diatasi dengan memanfaatkan limbah cair singkong dan pabrik tempe menjadi produk akhir yang lebih bernilai dengan cara mengelolanya sebagai pupuk cair organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lingkungan (pH dan temperatur), BOD, dan kandungan unsur hara C dan N dari pengaruh EM4 dengan konsentrasi industri limbah tapioka dan industri limbah tempe terhadap kualitas pupuk cair. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan 4 minggu dengan perbedaan konsentrasi setiap sampel (K1,K2,K3,K4,K5,K6). Pembuatan pupuk dilakukan secara anaerob fakultatif yaitu menyediakan ember berukuran 10 Liter, pada bagian tutup di berikan lubang dengan ukuran 2 mm sebanyak 1 buah, dan setiap seminggu sekali dilakukan pengamatan fisik pupuk yaitu pH dan temperatur. Pada minggu ke-4 dilakukan uji BOD, dan uji kandungan unsur hara C Organik dan N Total. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran pH minggu ke-3 mengalami pH paling kecil sebesar 4,1. Pengukuran temperatur mencapai temperatur puncak juga pada minggu ke-3 sebesar 37oC. BOD terbesar terdapat pada sampel K4 yaitu 4,6 mg/l dan BOD terendah pada sampel K6 yaitu 3,1 mg/l. Hasil Pengamatan menunjukkan kandungan C-Organik berkisar antara 4,32% sampai 4,92%, sedangkan kandungan N-Total berkisar antara 0,88% sampai 1,87%. Dari hasil pengamatan kandungan hara yang paling baik di gunakan sebagai pupuk organik cair adalah sampel K6 (200 ml EM4 + 300 ml Limbah Singkong + 2500 ml limbah tempe). | en_US |
dc.description.sponsorship | Hibah Dosen Pemula 2016 | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Hibah Dosen Pemula;2016 | - |
dc.subject | EM4 | en_US |
dc.subject | BOD | en_US |
dc.subject | Limbah | en_US |
dc.subject | Singkong | en_US |
dc.subject | Tempe | en_US |
dc.subject | Pupuk Organik Cair | en_US |
dc.title | Pemanfaatkan Limbah Cair Singkong Dan Industri Tempe Kedelai Sebagai Alternatif Pupuk Organik Cair. | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | LRR-Hibah Dosen Muda/Pemula |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
ABSTRAK-DP_IkaLiaN-2016.pdf | 143.28 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.