Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/79272
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorKurrohman, T-
dc.contributor.authorSayekti, Y-
dc.date.accessioned2017-02-14T05:22:34Z-
dc.date.available2017-02-14T05:22:34Z-
dc.date.issued2017-02-14-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79272-
dc.descriptionFakultas Ekonomi Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jemberen_US
dc.description.abstractDalam rangka melakukan perubahan kesejahteraan tersebut, banyak masyarakat yang mengadu nasib pergi ke kota-kota besar untuk mendapatkan pekerjaan yang dinilainya lebih layak untuk kesejahteraan hidupnya. Urbanisasi ini tentu akan berdampak pada ketimpangan pembangunan, tenaga-tenaga produksi yang ada didesa keluar dari desa sehingga didesa tersebut pembangunan dan industri kreatif menjadi tidak berjalan. Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka bukan tidak mungkin desa akan menjadi sepi dan kota akan menjadi padat seperti kondisi saat ini. Desa enterpreneur merupakan pengembangan dari konsep desa mandiri. Desa enterpreneur adalah desa yang mampu menginisiasi untuk menjadi mandiri dan memberikan dampak positif bagi desa disekitarnya sehingga desa sekitarnya terdorong untuk menjadi mandiri. Banyaknya potensi desa yang belum dimanfaatkan oleh warganya karena ketidaktahuan akan potensi tersebut. Untuk mengetahui potensi tersebut perlu dilakukan analisa terhadap kemandirian desa dan potensinya. Di beberapa tempat, ada desa yang berhasil mengidentifikasi potensinya namun belum mampu mengembangkannya karena tidak adanya lembaga didesa yang memfasilitasi. Oleh karena itu, dalam membentuk desa enterpreneur haruslah memperhatikan aspek kelembagaannya Masyarakat osing terbentuk dari perpaduan 3 suku yang ada disekitarnya yaitu Jawa, Madura, Bali. Melalui perpaduan karakter suku tersebut, masyarakat osing memiliki citra positif yaitu egaliter, terbuka terhadap perubahan, mencintai kesenian (Sutarto,2003). Slogan “laros jenggirat” yang berarti masyarakat osing bangkit merupakan semangat yang berpotensi untuk dapat menjadikannya sebagai masyarakat yang mandiri dan pekerja keras. Melalui slogan tersebut cukup banyak hal yang bisa digali dan dimanfaatkan untuk mewujudkan desa enterpreneur. Dengan pendekatan aspek budaya tersebut, akan menjadikan desa osing menjadi berdaya saing karena keunikan dan kemampuannya.en_US
dc.description.sponsorshipHibah Bersaing 2016en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Bersaing;2016-
dc.subjectDesa Enterpreneuren_US
dc.subjectOsingen_US
dc.subjectOsingen_US
dc.titleKonstruksi Model Desa Enterpreneur Bernilai Tambah (Model Enterpreneur Masyarakat Osing)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:LRR-Hibah Bersaing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstrk dan executif_summary-Hiber-Taufiq Kurrohman-2016.pdf291.45 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.