Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/79177
Title: Analisis Intensitas Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) di Ruang Kerja
Authors: Sudarti
Prihandono, Trapsilo
Hidayah, Nurul
Keywords: Medan Magnet
Extremely Low Frequency (ELF)
Issue Date: 26-Jan-2017
Series/Report no.: 120210102100;
Abstract: Medan elektromagnetik Extremely Low Frequency (ELF) berada pada frekuensi 1 Hz sampai 300 Hz. Medan ELF pada frekuensi 60 Hz dihasilkan disekitar saluran listrik, kabel listrik, dan peralatan listrik (OSHA, 2010). Ketika arus listrik mengalir pada peralatan listrik yang biasa digunakan sehari-hari dapat menimbulkan adanya medan listrik dan medan magnet disekitarnya. Menurut (IRPA) dan (WHO) batas kuat medan magnet yang diperbolehkan keberadaannya tidak mempengaruhi organisme maupun efek biologis untuk umum adalah 0,5 mT (mili tesla). Kuat medan magnet lebih besar dari 0,5 mT diperkirakan dapat memberikan pengaruh efek biologis pada organisme (Tribuana, 2000). Hasil penelitian Cohort pada tahun (1972- 1993) melaporkan bahwa pekerja yang terpapar medan magnet 29,5 μT menunjukkan bahwa intensitas medan magnet ≥10 μT dapat menyebabkan peningkatan angka kematian karena leukimia sebesar 0,9% , tetapi tidak ada peningkatan atau hubungan terhadap resiko adanya kanker otak ( Minder and Pfluger, 2001). Berdasarkan hal tersebut maka akan dilakukan penelitian “Analisis Intensitas Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) di Ruang Kerja” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengkaji intensitas medan magnet di ruang kerja, mengkaji pengaruh intensitas medan magnet sesuai nilai ambang batas terhadap efek biologi dan efek klinis, dan mengkaji potensi efek biologis di ruang kerja. x Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan di tujuh sampel ruang yang diuji. Penelitian dilaksanakan di tiga laboratorium sekolah yang meliputi SMP Negeri 7 Jember, SMA Muhammadiyah 3 Jember, dan SMP Nuris Jember. Penelitian juga dilakukan di ruang kerja fotocopy dan percetakan yang meliputi Bursa Mahasiswa, Bursa Media Grafika, SEP 3, dan SEP 4. Penentuan sampel ruang menggunakan metode purposive sampling. Masing-masing ruang diukur intensitas medan magnet pada ketinggian 0.5 m, 1 m dan 1,5 m. Sampel pada ruang kerja fotokopi dan percetakan dilakukan pengambilan data di tiga waktu yakni pukul 08.00, 10.00 dan 13.00. Keseluruhan data hasi penelitian yang diperoleh intensitas medan magnet memiliki perbedaan di setiap ruang. Terjadinya kenaikan intensitas medan magnet di ruang kerja dilihat dari peningkatan intensitas medan magnet. Perbandingan intensitas dapat dilihat dari intensitas medan magnet alamiah sekitar 0.01 – 0.02μT dengan hasil pengukuran yang menunjukkan intensitas ≥ 0.01 μT dan ≥ 0.02μT tergantung pada masing-masing ruang yang diukur. Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan yakni intensitas medan magnet dalam ruang kerja mengalami peningkatan akibat adanya beberapa peralatan elektronik dalam ruang kerja tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan intensitas medan magnet selain keberadaan peralatan elektronik pada ruang kerja juga dipicu pengoperasian peralatan elektronik tersebut. Nilai ambang batas yang telah ditetapkan oleh badan kesehatan internasional WHO adalah sebesar 5 mT. Sehingga menurut nilai ambang batas tersebut intensitas medan magnet di sampel ruang kerja berada di bawah NAB yang artinya masih dalam kondisi aman dari efek biologis dan efek klinis. Intensitas yang terukur berada di bawah NAB yang telah ditentukan tetapi terdapat beberapa kemungkinan-kemungkinan adanya efek biologis yang dapat diterima oleh pekerja.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79177
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nurul Hidayah.pdf3.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools