ANALISIS KELAYAKAN PABRIK KARET DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT PADANG PELAWI BENGKULU

Abstract

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder yang digunakan adalah data produksi tahun 2015 yang diperoleh dari Instansi terkait untuk memproyeksikan biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. Data primer dilakukan dengan wawancara dan menggunakan panduan kuisioner. Wawancara dilakukan dengan key informant yaitu manager PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan: (1) PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu selanjutnya melakukan analisis kelayakan aspek teknis dan aspek finansial. Berdasarkan analisis aspek teknis PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu layak untuk dilanjutkan. Analisis aspek finansial dengan menggunakan kriteria investasi yang meliputi Net Present Value (NPV), payback period (PP), Internal Rate Of Return (IRR). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Net Present Value (NPV), payback period (PP), Internal Rate Of Return (IRR) maka PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu layak untuk dilanjutkan. (2) Analisis sensitivitas analisis yang dilakukan terhadap perubahan pendapatan yang mungkin diterima oleh PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu dengan adanya simulasi perubahan penurunan produksi 5%, perubahan penurunan harga output 5% dan perubahan kenaikan harga input 6% akan mempengaruhi perubahan Net Present Value (NPV), B/C ratio, Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). (3) Pengembangan usaha karet pada PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu dapat diketahui dengan adanya faktor pendorong dan faktor penghambat dengan menggunakan alat analisis medan kekuatan atau Force Field analysis (FFA) terdapat tujuh faktor pendorong dan lima faktor penghambat yang terdapat pada usaha karet pada PTPN VII Unit Padang Pelawi Bengkulu. Faktor pendorong : (D1) Keadaan Sumber Daya Alam, (D2) Sarana dan Prasarana, (D3) Bahan Baku, (D4) Terbuka Pasar dalam dan Luar Negeri, (D5) Tenaga Kerja, (D6) Teknologi Informasi, (D7) Teknik Produksi. Faktor penghambat : (H1) Modal Usaha, (H2) Fluktuasi Harga, (H3) Produksi Sejenis dalam Satu Daerah, (H4) Masuknya Produk Luar, (H5) Bisnis Perkaretan oleh Owner Asing.