Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/79122
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNufus, Belgis Hayyinatun-
dc.contributor.authorPrasetya, Darmawan-
dc.date.accessioned2017-01-24T02:03:03Z-
dc.date.available2017-01-24T02:03:03Z-
dc.date.issued2017-01-24-
dc.identifier.nim120910301049-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79122-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan modal sosial yang ada dalam proses pemberdayaan dan pengorganisasian warga kolok di komunitas tari janger kolok Bengkala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive untuk informan pokok yang berjumlah 5 orang dan teknik snowball untuk informan tambahan yang berjumlah 7 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur (semi-structured), observasi, dokumentasi, dan audio-visual. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Data yang dikumpulkan terkait pemanfaatan modal sosial dalam pemberdayaan dan pengorganisasian warga kolok dalam komunitas tari janger kolok Bengkala selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemanfaatan modal sosial dilakukan dilakukan sejak tahap awal pemberdayaan yakni: tahap perencanaan dan persiapan, tahap assessment, tahap pengorganisasian, dan tahap implementasi. Bentuk pemberdayaan tersebut berupa komunitas tari janger kolok Bengkala yang sekaligus wadah pelestarian tari janger kolok Bengkala. Komunitas tari janger kolok telah menjadi ikon dan kebanggan warga Desa Bengkala. Identitas sesama kolok mempermudah adanya kerjasama antar kolok dalam komunitas. Keberadaan identitas ini merujuk pada adanya sikap saling terbuka, jujur, saling mendukung, dan saling membantu sesama kolok. Kepercayaan antara warga kolok dengan warga bukan kolok dalam komunitas didasarkan pada adanya nilai pawongan dalam ajaran trihita karana yakni bagian dari ajaran agama Hindu yang mengajarkan kehidupan yang harmonis sesama manusia sebagai ketaatan pada Tuhan. Kepercayaan antara kolok dengan kolok membentuk adanya bonding yang kuat yang dimanfaatkan sebagai penguat kekompakan kolok dalam komunitas. Kuatnya jaringan antara kolok dengan bukan kolok dalam komunitas tari janger kolok menunjukkan adanya bridging yang dimanfaatkan untuk mengikat dan mendorong partisipasi antar individu dalam komunitas. Unsur-unsur modal sosial tersebut dimanfaatkan dalam tahapan pemberdayaan dan pengorganisasian warga kolok dalam komunitas tari janger kolok Bengkala.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectPemberdayaan Dan Pengorganisasian Kelompok Disabilitasen_US
dc.titlePEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN DAN PENGORGANISASIAN KELOMPOK DISABILITAS (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS TARI JANGER KOLOK DI DESA BENGKALA KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG PROPINSI BALI)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Darmawan Prasetya.pdf2.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools