Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/79005
Title: PEMETAAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus di Wilayah PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng Afdeling Rayap, Kabupaten Jember)
Authors: Isa Ma‟rufi
Ragil Ismi Hartanti
Meliana, Ria
Keywords: PEMETAAN
RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Issue Date: 20-Jan-2017
Abstract: Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan umumnya sering terjadi di wilayah pegunungan serta pada musim hujan. Data yang tercatat selama bulan Januari sampai dengan bulan Juni jumlah kejadian bencana di Indonesia mencapai 1.107 kejadian bencana. Jumlah kejadian bencana paling tinggi pada bulan Januari sampai dengan Juni 2015 sebesar 367 kejadian bencana yaitu bencana tanah longsor. PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng Afdeling Rayap yang terletak di Dusun Rayap, Desa Kemuning Lor di sisi utara Kabupaten Jember, tempat tersebut memiliki karakter topografi berbukit terjal hingga pegunungan dengan ketinggian 450-900 mdpl dan memiliki wilayah seluas 415, 6067 Ha. Menurut data BPBD Jember, Dusun Rayap merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi bencana tanah longsor. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan melalui observasi dan wawancara, PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng Afdeling Rayap, Kabupaten Jember memiliki topografi kemiringan tanah landai (15°-25°) sampai dengan bergunung (>45°), hal ini yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor di tempat tersebut. Penelitian pemetaan risiko bencana tanah longsor di wilayah PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng Afdeling Rayap ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel penelitian ini antara lain adalah tingkat ancaman, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas, dan tingkat risiko bencana tanah longsor. Dalam penelitian ini membutuhkan data primer dan data sekunder. Data primer berupa data kapasitas yang didapat melalui wawancara dengan responden penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh informasi tambahan mengenai data sekunder yang sudah didapat. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data ancaman meliputi indeks parameter gerakan tanah, data kerentanan yang meliputi data kerentanan ekonomi, kerentanan fisik, kerentanan lingkungan, dan kerentanan sosial. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan pedoman kajian risiko bencana menurut Peraturan Kepala BNPB (2012) dengan rumus risiko bencana merupakan hasil kali antara ancaman dengan kerentanan dibagi kapasitas. Hasil penelitian menunjukkan kondisi tempat di wilayah wilayah PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng Afdeling Rayap dapat menimbulkan risiko bencana tanah longsor. Tingkat ancaman bencana tanah longsor berada dalam kelas tinggi, yaitu sebesar 1,00. Tingkat kerentanan bencana tanah longsor berada dalam kelas sedang, yaitu sebesar 0,74. Tingkat kapasitas bencana tanah longsor berada dalam kelas tinggi, yaitu sebesar >0,67. Dari ke-3 tingkat tersebut, yaitu tingkat ancaman, tingkat kerentanan dan tingkat kapasitas, akan dihitung dengan rumus risiko bencana. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa di wilayah PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Renteng Afdeling Rayap memiliki tingkat risiko sedang, yaitu sebesar 0,74. Risiko bencana tanah longsor di wilayah perkebunan dapat dikurangi atau diminimalisir dengan membangun kerjasama antar lembaga untuk melakukan pendidikan kebencanaan pada karyawan dan keluarga karyawan yang tinggal di mess perusahaan; memberikan pelatihan evakuasi atau simulasi kejadian bencana kepada penduduk yang berada di daerah rawan bencana tanah longsor secara bergantian dan bertahap untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/79005
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ria Meliana_1.pdf1.26 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools