Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/78941
Title: | KERAGAAN TUJUH GENOTIPE KEDELAI GENERASI F5 |
Authors: | POERWOKO, Moh. Setyo DWI N., Suhartiningsih RAKHMAWATI, Jeni Widya |
Keywords: | KEDELAI GENERASI F5 |
Issue Date: | 19-Jan-2017 |
Series/Report no.: | 121510501018; |
Abstract: | Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita, sementara produksi kedelai masih rendah bahkan terjadi penurunan. Untuk mendukung program pemerintah di dalam peningkatan produksi kedelai, maka dilakukan pemanfaatan lahan baik pada lahan sawah maupun lahan kering dengan menggunakan varietas kedelai berumur genjah. Selain itu, penyakit karat daun juga dapat mempengaruhi produksi kedelai. Kedelai yang terserang penyakit karat daun dapat menurunkan produksi kedelai sebesar 20-80 %. Oleh sebab itu, perlu ada varietas unggul kedelai berumur genjah, produksi tinggi, dan tahan terhadap penyakit karat daun. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Jember pada Bulan Desember 2015 sampai April 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 13 genotipe dan diulang sebanyak 3 kali. Genotipe kedelai yang digunakan yaitu Rajabasa, Dering, Polije 2, Polije 3, RD (Rajabasa x Dering), P2R (Polije 2 x Rajabasa), P2D (Polije 2 x Dering), P2P3 (Polije 2 x Polije 3), P3R (Polije 3 x Rajabasa), P3D (Polije 3 x Dering), P3P2 (Polije 3 x Polije 2), Ri (Ringgit), dan M (Malabar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P3R (Polije 3 x Rajabasa) lebih genjah dibandingkan dengan hasil persilangan lainnya yaitu 86 hst, Malabar memiliki umur lebih genjah dibandingkan P3R (Polije 3 x Rajabasa) yaitu dengan umur 84 hst. Produksi menunjukkan berbeda tidak nyata. Penyakit karat daun muncul pada umur 50 hst dengan gejala terdapat bercak-bercak berwarna kelabu yang selanjutnya bercak tersebut menjadi lebih besar dan berwarna coklat tua. Bercak tersebut terdapat pada sisi bagian bawah daun. Pada fase pengisian polong (50-70 hst) menunjukkan bahwa genotipe P3R, P3D, P3P2, dan Ri yaitu resisten, sedangkan untuk genotipe lainnya menunjukkan hasil imun. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78941 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Jeni Widya Rakhmawati - 121510501018 #.pdf | 1.27 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools