Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/78719
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorYushardi-
dc.contributor.advisorHandayani, Rif’ati Dina-
dc.contributor.authorYasid, Abdul-
dc.date.accessioned2017-01-17T03:09:46Z-
dc.date.available2017-01-17T03:09:46Z-
dc.date.issued2017-01-17-
dc.identifier.nim110210102029-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78719-
dc.description.abstractGelombang audiosonik merupakan gelombang bunyi yang memilki frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz dan dapat didengar oleh manusia normal. Gelombang audiosonik banyak ditemukan di lingkungan sekitar dan sangat mudah dalam pembuatanya. Gelombang audiosonik sudah beradaptasi dengan kehidupan seharihari di dalam masyarakat sejak dahulu, bahkan gelombang ini sudah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Gelombang ini juga tidak menjadi polusi suara jika taraf intitensitasnya kecil. Musca domestica atau lalat rumah atau sering disebut housefly merupakan salah satu spesies serangga yang banyak terdapat di seluruh dunia. Sebagian besar (95%) dari berbagai jenis lalat yang dijumpai di sekitar rumah dan kandang, adalah lalat jenis ini. Musca domestica dibidang kesehatan dianggap sebagai serangga pengganggu karena merupakan faktor penyebab dari beberapa penyakit seperti miasis pada manusia dan hewan. Lalat ini juga mengganggu dari segi kebersihan dan ketenangan. Musca domestica umumnya berkembang biak dalam jumlah besar di tempat-tempat kotor dan sekitar kandang. Sehingga pengendalian lalat rumah (Musca domestica) sangat penting bagi kesehatan baik untuk manusia maupun ternak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh frekuensi gelombang bunyi (audiosonik) terhadap banyaknya lalat rumah yang hinggap pada suatu tempat/makanan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan variabel bebas adalah frekuensi gelombang audiosonik dan suhu lingkungan. Sumber frekuensi audiosonik berasal dari progam file MP4 berbantuan media player, dipaparkan kepada lalat rumah sebanyak 25 ekor yang beraktivitas di dalam kubus viii kaca. Frekuensi yang dihasilkan yaitu 100 Hz sampai 16.000 Hz sesuai dengan lesensi yang tertulis pada file MP4. Lalat rumah diukur berdasarkan jumlah hinggap pada makanan di dalam kubus kaca, ketika diberi paparan frekuensi gelombang audiosonik pada suhu 27oC, 30oC dan 35oC. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa frekuensi gelombang bunyi (audiosonik) berpengaruh terhadap perilaku lalat rumah (Musca domestica). Analisis data menunjukkan paparan frekuensi dari 100 Hz sampai dengan 16.000 Hz pada suhu ruang menyebabkan jumlah lalat rumah yang hinggap semakin berkurang dan aktivitasnya semakin meningkat. Saat suhu ditingkatkan aktivitas lalat rumah semakin meningkat dengan signifikan. Kenaikan suhu menyebabkan kecepatan gelombang bunyi semakin meningkat. Sehingga gangguan pada tubuh lalat rumah semakin besar dan membuat aktivitasnya bertambah. Semakin besar suhu didalam ruangan maka semakin cepat pula frekuensi audisonik yang menumbuk tubuh lalat rumah yang menyebabkan aktivitasnya semakin meningkat. Suara yang dihasilkan frekuensi gelombang audiosonik juga dapat mempengaruhi jumlah hinggap lalat rumah (Musca domestica). Pada frekuensi ± 3000 Hz gelombang audiosonik menghasikan suara yang sangat jelas, membuat jumlah hinggap lalat menurun secara signifikan. Sehingga dapat diketahui bahwa suara juga dapat mempengaruhi perilaku lalat rumah (Musca domestica) Meningkatnya besar frekuensi gelombang audiosonik juga dapat mempengaruhi jumlah hinggap lalat rumah. Berdasarkan data yang ada dan hasil analisis penelitian semakin besar frekuensi gelombang bunyi yang dipaparkan pada hewan maka perilaku hewan tersebut menjadi semakin pasif. Hal ini sama dengan perilaku lalat rumah (jumlah hinggapnya) semakin besar frekuensi yang diberikan, lalat rumah semakin pasif dan jumlah hinggapnya semakin bertambah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi gelombang audiosonik dan suhu didalam udara dapat mempengaruhi aktivitas/perilaku lalat rumah (Musca domestica). Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian paparan frekuensi audiosonik menunjukkan hasil jumlah hinggap lalat rumah yang berbeda-beda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectFrekuensi Gelombang Bunyien_US
dc.subjectPerilaku Lalat Rumah (Musca Domistica)en_US
dc.titlePENGARUH FREKUENSI GELOMBANG BUNYI TERHADAP PERILAKU LALAT RUMAH (Musca Domistica)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abdul Yasid - 110210102029.pdf1.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools