Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/78446
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHANDAYANI, Baiq Lily-
dc.contributor.authorSURYANINGSIH, Adelia-
dc.date.accessioned2017-01-11T03:29:54Z-
dc.date.available2017-01-11T03:29:54Z-
dc.date.issued2017-01-11-
dc.identifier.nimNIM120910302006-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78446-
dc.description.abstractPeristiwa semburan lumpur panas lapindo terjadi pada tanggal 29 Mei 2006. Desa Glagaharum merupakan salah satu desa yang terdampak peristiwa tersebut, yaitu sebanyak ± 400 KK. Sebagian besar korban lumpur lapindo memilih untuk pindah ke daerah lain dan sebagian lainnya memilih untuk bertahan di kawasan lumpur lapindo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa masyarakat berusaha bertahan hidup di lingkungan lumpur lapindo desa Glagaharum. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis mengenai alasan yang dimiliki oleh masyarakat yang bertahan hidup di lingkungan lumpur lapindo desa Glagaharum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan lokasi penelitian di desa Glagaharum, dan obyek penelitian masyarakat korban lumpur lapindo. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk memperoleh keabsahan data, dilakukan trianggulasi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan kategorisasi data dengan menemukan pola dan hubungan kategori untuk penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat korban lumpur lapindo yang tetap bertahan hidup di desa Glagaharum mengalami kesulitan ekonomi yaitu susahnya mencari pekerjaan, serta mengalami kesulitan air bersih yang telah dibantu oleh pemerintah dan terkadang masyarakat membeli sendiri air bersih. Masyarakat mengalami gangguan psikologis yaitu depresi berat dan traumatik, serta gangguan kesehatan yang menyebabkan meninggal dunia. Ancaman yang dihadapi oleh masyarakat di kawasan lumpur lapindo antara lain: tanggul penghalang lumpur jebol, pipa gas milik pertamina meledak, kerusakan lingkungan, dan konflik sosial. Masyarakat korban lumpur lapindo yang memutuskan untuk bertahan hidup di desa Glagaharum, dikarenakan telah memiliki modal sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi arena pertarungan. Arena pertarungan tersebut terjadi di kawasan lumpur lapindo khususnya desa Glagaharum. Modal yang digunakan sebagai sumber kekuatan oleh masyarakat korban lumpur lapindo antara lain: orientasi modal sosial, orientasi modal ekonomi, dan orientasi modal budaya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries120910302006;-
dc.subjectLUMPUR LAPINDOen_US
dc.titleBERTAHAN HIDUP DALAM KUBANGAN LUMPUR (Studi tentang Korban Lumpur Lapindo di Desa Glagaharum Kecamatan Porong Sidoarjo)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Adelia Suryaningsih - 120910302006 #.pdf1.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools