Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/78105
Title: DAYA HAMBAT PERASAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans DAN Candida albicans
Authors: Barid, Izzata
Nugroho, Raditya
Hidayah, Annaasa Nur
Keywords: PERASAN KULIT BUAH NAGA MERAH
Hylocereus polyrhizus
PERTUMBUHAN Streptococcus mutans
PERTUMBUHAN Candida albicans
Issue Date: 18-Nov-2016
Abstract: Rongga mulut tidak pernah terbebas dari mikroorganisme, baik yang bersifat komersal maupun oppurtunistik, diantaranya adalah bakteri Streptococcus mutans dan jamur Candida albicans. Bakteri S. mutans adalah bakteri penyebab karies, sedangkan pertumbuhan jamur C. albicans yang berlebih dapat menyebabkan infeksi kandidiasis. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrizhus) yang selama ini dijadikan sebagai limbah, ternyata mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Kulit buah naga merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Senyawa-senyawa ini mempunyai kemampuan sebagai antibakteri dan antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan bakteriostatik dan bakterisid terhadap S. mutans dan kemampuan fungistatik dan fungisidal terhadap C. albicans pada perasan kulit buah naga merah. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design yang dilakukan di Laboratorium Biosain Poltek Jember dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jumlah sampel yang digunakan 9 sampel dengan tiga kali pengulangan. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pengujian Minimum Inhibitory Concentration (MIC) yang dilakukan dengan metode serial dilution, dan diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC untuk bakteri dan suhu 35oC untuk jamur. Kemudian diamati konsentrasi terendah dimana tidak terdapat pertumbuhan bakteri/jamur yang ditandai dengan tabung tetap jernih dan tidak terdapat berubahan warna. Tahap kedua adalah pengujian Minimum Bactericidal Consentration (MBC) untuk bakteri dan Minimum Fungicidal Concentration (MFC) untuk jamur. Pada uji MBC dilakukan penggoresan pada media blood agar dari tabung yang mempunyai nilai MIC, diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC. Kemudian diamati konsentrasi terendah dimana tidak terdapat pertumbuhan S. mutans ditandai dengan tidak adanya perubahan warna hijau pada media blood agar. Sedangkan pada uji MFC dilakukan penanaman pada media SDA dengan metode pour plate, diinkubasi selama 48 jam dengan suhu 35oC. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah koloni. Nilai MFC ditentukan dengan membandingkan jumlah koloni pada kontrol positif. Apabila selisih jumlah koloni pada plate kurang dari 3 CFU/ml dari kontrol postif maka dapat dinyatakan mempunyai kemampuan fungisid. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik. Pada uji MIC menggunakan uji statistik Kruskal wallis diperoleh nilai signifikan 0,001(p>0,05), dilanjutkan uji Mann-whitney diperoleh nilai signifikan 0,025(p>0,05). Pada uji MBC menggunakan uji statistik Kruskal wallis diperoleh nilai signifikan 1,000 (p>0,05). Pada uji MFC menggunakan uji statistik One way ANOVA diperoleh nilai signifikan 0,001(p>0,05) dilanjutkan uji Least Significant Difference (LSD) diperoleh nilai signifikan 0,025(p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan, bahwa perasan kulit buah naga merah mempunyai MIC pada konsentrasi 100% pada S. mutans dan C. albicans. Namun tidak mempunyai MBC untuk S. mutans dan MFC untuk C. albicans.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78105
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Annaasa Nur Hidayah - 121610101065_.pdf2.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools