Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/78074
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPUSPITASARI, Endah-
dc.contributor.advisorSISWOYO, Tri Agus-
dc.contributor.authorRACHMI, Firdausia Irawanda-
dc.date.accessioned2016-11-18T06:16:47Z-
dc.date.available2016-11-18T06:16:47Z-
dc.date.issued2016-11-18-
dc.identifier.nimNIM122210101101-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78074-
dc.description.abstractDiabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit dengan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah akibat disfungsi insulin. Pada pasien DM, jumlah dan aktivitas enzim α-glukosidase sebagai pemecah karbohidrat menjadi glukosa mengalami peningkatan. Oleh karena itu diperlukan jenis antidiabetika untuk menghambat enzim α-glukosidase. DM yang terjadi berkelanjutan meningkatkan risiko berbagai komplikasi yang berakibat fatal yaitu terjadinya kerusakan mikrovaskular (retinopati, nefropati, dan neuropati) dan makrovaskular (penyakit jantung, stroke, dan kerusakan pembuluh darah). Hal itu disebabkan oleh adanya proses oksidasi sehingga dapat dihambat dengan antioksidan. Salah satu tanaman yang dapat dikembangkan potensinya adalah jati belanda (Guazuma ulmifolia Lam.). Daun jati belanda mengandung flavonoid, asam fenolat, tanin, steroid atau triterpenoid, dan karotenoid. Berdasarkan kandungan fenol dan flavonoid jati belanda diharapkan memiliki aktivitas untuk menghambat enzim α-glukosidase dan juga sebagai antioksidan. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories. Sampel daun jati diambil dari Taman Nasional Meru Betiri. Tahapan penelitian ini yaitu daun jati belanda dibuat menjadi serbuk simplisia, kemudian dilakukan ekstraksi dengan maserasi bertingkat dan didapatkan randemen ekstrak n-heksana daun jati belanda (EHJ), ekstrak etil asetat daun jati belanda (EEJ), dan ekstrak metanol daun jati belanda (EMJ). Ekstrak jati belanda dilakukan pengujian total fenolik, total flavonoid, uji aktivitas antidiabetes penghambatan enzim α-glukosidase dan uji antioksidan DPPH in vitro. Rendemen ekstrak yang dihasilkan dari proses ekstraksi yaitu ekstrak daun jati belanda untuk ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol adalah 1,680 %, 2,343%, dan 5,213%. Hal ini diduga karena senyawa pada daun jati belanda lebih banyak yang memiliki sifat polar sehingga kelarutannya pada senyawa polar lebih tinggi daripada semipolar dan nonpolar. Total fenolik ekstrak daun jati belanda untuk ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol adalah 29,754 ± 0,452; 445,795 ± 0,548; 58,250 ± 0,726 mg GAE/gram ekstrak dan total flavonoid ekstrak daun jati belanda untuk ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol adalah 118,379 ± 0,750; 175,04 ± 1,194; 135,615 ± 1,392 mg GAE/gram ekstrak. Total fenolik ekstrak daun jati belanda meningkat setara dengan peningkatan kepolaran pelarut yang digunakan dalam ekstraksi. Senyawa flavonoid paling banyak larut pada pelarut semipolar yaitu flavonoid golongan flavon, flavanon, dan flavonol. Golongan flavonoid yang memiliki gugus gula menyebabkan larut pada pelarut polar yaitu metanol. Golongan flavonoid yaitu isoflavon larut pada pelarut nonpolar yaitu n-heksana. Uji penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun jati belanda memiliki aktivitas paling tinggi diikuti oleh etil asetat dan n-heksana dengan nilai IC50 masing-masing adalah 563,724 ± 4,080; 187,5 ± 4,96; 70,985 ± 0,46 μg Ekstrak/mL. Senyawa fenolik yaitu asam kafeat, asam ferulat dan asam kumarat dan senyawa flavonoid yaitu luteolin diduga dapat menghambat enzim α-glukosidase Uji peredaman radikal DPPH menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun jati belanda memiliki aktivitas paling tinggi diikuti oleh etil asetat dan n-heksana dengan nilai IC50 masing-masing adalah 293,694 ± 0,665; 133,018 ± 1,67; 64,897 ± 0,08 μg Ekstrak/mL. Senyawa pada jati belanda yang diduga berperan terhadap aktivitas antioksidan adalah asam kafeat dan asam ferulat. Berdasarkan aktivitas antidiabetes penghambatan enzim α-glukosidase dan antivitas antioksidan peredaman radikal DPPH, maka ekstrak terbaik yang memiliki aktivitas tersebut adalah ekstrak metanol daun jati belanda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries122210101101;-
dc.subjectDaun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lam.)en_US
dc.subjectAntidiabetesen_US
dc.subjectAntioksidanen_US
dc.titlePOTENSI EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lam.) SEBAGAI ANTIDIABETES DAN ANTIOKSIDAN: METODE PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE DAN DPPH IN VITROen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Firdausia Irawanda Rachmi - 122210101101_.pdf1.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools