Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/78000
Title: | PENGARUH SARI BUAH PEPINO (Solanum muricatum Aiton) TERHADAP PENYEMBUHAN ULSER DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG MENCIT Swiss-Webster SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI LEAFLET |
Authors: | PRIHATIN, Jekti WAHONO, Bevo ZAHRO, Fatimatuz |
Keywords: | Sari Buah Pepino Penyembuhan Ulser Histopatologi Lambung |
Issue Date: | 17-Nov-2016 |
Series/Report no.: | 120210103030; |
Abstract: | Penyakit tukak lambung banyak disebabkan oleh penggunaan obat anti inflamasi (AINS) seperti aspirin, yakni sebanyak 24% (Febrianti, 2013:30). Hal ini dikarenakan obat anti inflamasi tersebut mampu menghambat COX-1 dan COX-2. COX-1 bermanfaat mempertahankan integritas mukosa lambung yang mengakibatkan munculnya resiko pendarahan lambung (Rubeinstein et al., 2007:254). Pemakaian aspirin menimbulkan kerusakan mikrovaskuler sehingga aliran darah menurun dengan adanya peningkatan ekspresi adhesi molekul serta perlekatan neutrofil pembuluh darah dalam mikrosirkulasi lambung (Kusumabroto, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian sari buah pepino (Solanum muricatum Aiton) terhadap jumlah spot ulser lambung mencit (Mus musculus) dan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah pepino (Solanum muricatum Aiton) terhadap perbedaan gambaran histopatologi pada lambung mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini diharapkan mampu menguji kelayakan hasil produk berupa leaflet dari penelitian dengan judul “pengaruh sari buah pepino (Solanum muricatum Aiton) terhadap penyembuhan ulser dan gambaran histopatologi lambung mencit serta pemanfaatannya sebagai leaflet”. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi dan Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Gigi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari lima perlakuan dengan lima ulangan, yaitu: K- (kontrol negatif dengan pemberian CMC-Na), K+ (kontrol positif dengan pemberian misoprostol dosis 200μg/20gBB), P1 (perlakuan satu dengan pemberian sari buah pepino 500μL/20gBB), P2 (perlakuan dua dengan pemberian sari buah pepino 1000μL/20gBB), dan P3 (perlakuan tiga dengan pemberian sari buah pepino 1500μL/20gBB) secara oral selama 14 hari. Penginduksian dengan menggunakan aspirin dosis 600 mg/kgBB secara oral selama 3 hari. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah pengamatan makroskopis terhadap organ lambung mencit berupa jumlah spot ulser serta pengamatan mikroskopis yakni pengamatan pada struktur mikro anatomi mencit meliputi erosi dan nekrosis lambung. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan adanya pengaruh pemberian sari buah pepino terhadap jumlah spot ulser lambung mencit dengan nilai signifikan, sebesar 0,001 dengan p<0,05. Uji lanjut Mann-Whitney menunjukan adanya perbedaan yang bermakna pada K(-) dan P2 serta K(-) dan P3. Rerata skoring spot ulser dari tertinggi ke terndah berturut-turut adalah K(-) 3,50±0,57; P1 2,75±0,50; K(+) 2,00±0,00; P3 2,00±0,00; dan P2 1,60±0,54. Selain itu, adanya pemberian sari buah pepino berpengaruh terhadap perbedaan histopatologi lambung mencit. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan nilai signifikasi 0,030 pada parameter erosi dan 0,005 pada parameter nekrosis. Uji lanjut Mann-Whitney menunjukan adanya perbedaan yang bermakna pada K(-) dan P2 serta K(-) dan P3 pada parameten erosi dan nekrosis. Rerata skoring erosi lambung dari tertinggi ke terendah berturut-turut adalah K(-) 3,00±0,00; P1 2,50±0,86; K(+) 1,60±0,54; P3 1,80±0,83; dan P2 1,40±0,54. Rerata skoring nekrosis lambung dari tertinggi ke terendah berturut-turut adalah K(-) 3,00±0,00; P1 2,25±0,82; K(+) 1,60±0,54; P3 2,20±0,44; dan P2 1,00±0,00. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh pemberian sari buah pepino (Solanum muricatum Aiton) terhadap jumlah spot ulser lambung mencit (Mus musculus L.) dengan persentase penyembuhan berturut-turut yakni P2 54,28±0,95%; P3 42,85±0,75%, dan P1 21,42±0,37%. Selain itu, adanya pengaruh pemberian sari buah pepino (Solanum muricatum Aiton) terhadap perbedaan gambaran histopatologi lambung mencit mencit (Mus musculus L.) dengan persentase penyembuhan berturutturut yakni P2 53,33±0,75%; P3 40,00±0,55%, dan P1 16,67±0,23% pada parameter erosi. Persentase penyembuhan ulser pada parameter nekrosis berturut-turut adalah P2 66,67±0,94%; P3 26,67±0,37%, dan P1 25,00±0,35%. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78000 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
FATIMATUZ ZAHRO -120210103030_.pdf | 10.83 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools