Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/77648
Title: | PENGARUH PARAMETER SIX BIG LOSSES TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (Studi Kasus Di Packaging Line PT Multi Bintang Indonesia) |
Authors: | Hentihu, M. Fahrur Rozy Rosyadi, Ahmad Adib SUPRIYONO, Heri |
Keywords: | PARAMETER SIX BIG LOSSES OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS |
Issue Date: | 14-Nov-2016 |
Abstract: | Tujuan dari TPM adalah untuk meningkatkan efektivitas mesin dengan, mengatur penjadwalan penggantian komponen dan melakukan preventif maintenance, mengatur kegiatan rutin operasi mesin dan perawatan, meningkatkan keterlibatan partisipasi operator dalam proses-proses perawatan. Ketika kegagalan dan cacat dieliminasi, laju kecepatan operasi mesin akan naik, biaya operasional akan berkurang dan produktivitas akan meningkat. (Chlebus et all, 2015). Hal yang sangat berpengaruh dalam efektivitas proses produksi ialah six big losses. Six big losses merupakan penyebab peralatan produksi tidak beroperasi dengan normal (Denso, 2006), yaitu: start up loss, set up or adjaustment loss, cycle time losses, speed loss, breakdown loss dan defect loss. Six big lossess menjadi biang keladi utama dalam menurunnya proses produksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan efektifitas proses produksi suatu perusahaan yaitu dengan mengetahui dan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Menurut Hansen (dalam Susetyo, 2009) OEE bertujuan untuk meningkatkan efektivitas peralatan lini produksi sehingga tercapai volume lebih besar dengan hasil yang baik sehingga biaya produksi yang dikeluarkan rendah. Metode ini digunakan karena perhitungannya didasarkan tidak hanya pada faktor ketersediaan (availability) tetapi juga faktor unjuk kerja (performance) dan kualitas (quality rate). Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai breakdown dan minor stops dapat ditarik kesimpulan bahwasannya : Nilai efektivitas proses produksi bulan Maret adalah 66,74 %. Rugi-rugi plandown time sebesar 5,81%; change over 1,43%; external stop 1,39%; breakdown 10,66%; minor stops 8,99% dan quality losses 0,50%. Besarnya breakdown bulan Maret 10,66% dan Bulan April 7,54%. Jadi, mengalami penurunan sebesar 3,17%. Besarnya terjadinya minor stop mengalami penurunan sebesar 1,23% setelah penggantian suction cup. Pada analisa minor stops mesin crate cover, frekuensi terjadi minor stops setelah penggantian suction cup lebih kecil daripada sebelum penggantian. Jadi, ini merupakan tindakan korektif yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya, hingga nantinya bisa dijadikan standar perbaikan. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/77648 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
HERI SUPRIYONO - 141910101117_.pdf | 1.42 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools