Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/76924
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRasni, Hanny-
dc.contributor.advisorDewi, Erti Ikhtiarini-
dc.contributor.authorDarmawan, Sandi Budi-
dc.date.accessioned2016-09-01T06:53:20Z-
dc.date.available2016-09-01T06:53:20Z-
dc.date.issued2016-09-01-
dc.identifier.nim122310101050-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76924-
dc.description.abstractRemaja adalah periode perkembangan selama individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Batasan usia remaja adalah 11 sampai 20 tahun. Transisi perkembangan dari masa kanak-kanak ke masa remaja melibatkan sejumlah perubahan baik biologis, kognitif dan sosio-emosional. Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat luas. Kecerdasaan emosional adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi diri sendiri, kemampuan untuk membaca perasaan orang lain, dan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Pada masa remaja telah digambarkan sebagai periode kekacauan emosional. Tugas orang tua tidak sekedar mencukupi kebutuhan dasar anak dan melatihnya dengan keterampilan hidup yang mendasar, menjadi memberikan yang terbaik dalam kebutuhan materil, memenuhi kebutuhan emosi dan psikologi anak, dan menyediakan kesempatan menempuh pendidikan baru. Dari tugas orang tua tersebut maka dikenal istilah parenting. Gaya Pengasuhan merupakan serangkaian sikap yang ditunjukan oleh orang tua kepada anak untuk mencapai iklim emosi yang melingkupi interaksi orang tua dan anak. Empat jenis gaya pengasuhan, yaitu pengasuhan authoritative, pengasuhan authoritarian, pengasuhan permissive, dan pengasuhan rejecting-neglecting. Keempat gaya pengasuhan ini melibatkan kombinasi antara dimensi demandingness dan responsiveness. Tujuan penelitian untuk mengetahui menganalisis hubungan antara gaya asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosi pada remaja di SMP Negeri 1 Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel 262 siswa di SMP Negeri 1 Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner karakteristik responden, kuesioner gaya asuh orang tua dan kecerdasan emosi. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan gaya asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosi pada remaja (p value 0,534). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosi pada remaja di SMP Negeri 1 Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Setengah dari responden memiliki tingkat kecerdasan emosi tinggi. Sebagian besar gaya asuh yang dimiliki responden adalah authoritative dan rejecting neglecting.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectGAYA ASUH ORANG TUAen_US
dc.subjectTINGKAT KECERDASAN EMOSI REMAJAen_US
dc.titleHUBUNGAN GAYA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSI REMAJA DI SMP NEGERI 1 KALISAT KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sandi Budi Darmawan 122310101050-1.pdf1.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools