Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/76676
Title: PERANAN NAHDLATUL ULAMA DALAM POLITIK INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN 1959-1965
Authors: Marjono
Sunardi
PUSPITASARI, Klavi Novia Devi
Keywords: NAHDLATUL ULAMA
POLITIK INDONESIA
Issue Date: 19-Aug-2016
Abstract: Pada bulan Juli 1959, secara resmi Presiden Soekarno membacakan sebuah dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang menandai dimulainya babak sejarah baru dalam sejarah bangsa Indonesia yaitu Demokrasi Terpimpin. Pada masa Demokrasi Terpimpin parlemen sudah tidak mempunyai kekuatan yang nyata, sementara itu partai-partai lainnya dihimpun oleh soekarno dengan menggunakan suatu ikatan kerja sama yang didominasi oleh sebuah ideologi. Partai-partai tersebut tidak dapat lagi menyuarakan gagasan dan keinginan kelompok-kelompok yang diwakilinya. Partai politik juga tidak mempunyai peran besar dalam pentas politik Nasional dalam awal tahun Demokrasi Terpimpin. Partai politik seperti NU dan PNI dapat dikatakan pergerakannya dilumpuhkan karena ditekan oleh presiden yang menuntut agar mereka menyokong apa yang telah dilakukan olehnya. Pada saat Demokras Terpimpin dimulai Nahdatul Ulama tidak menunjukkan sikap tegasnya dalam menolak atau menerima konsep demokrasi terpimpin yang digagas oleh Soekarno. Hal ini berbeda dengan Masyumi dan Partai Katolik yang menolak dengan keras gagasan Soekarno. Di sisi lain Nahdatul Ulama merupakan kekuatan politik Islam yang diperhitungkan pada masa Demokrasi Terpimpin, kekuatan politiknya hanya sebatas untuk berpartisipasi dan melindungi kepentingan serta basis massanya. Nahdatul Ulama mampu berdiri di tengah-tengah tiga penguasa Demokrasi Terpimpin, yaitu Soekarno, Militer dan PKI. Dalam kondisi seperti itu Nahdatul Ulama masih harus menghadapi ancaman dari lawan politiknya yaitu PKI. Ketegangan ini terjadi di pedesaan yang merupakan basis wilayah massa kedua partai tersebut. Hubungan antara kaum muslimin di pedesaan dengan para anggota komunis juga diwarnai oleh prasangka dan kebencian yang meledak dalam bentuk bentrokan dan kekerasan fisik pada tahun1964 dan tahun 165. Dimana ketika PKI melakukan aksi sepihak untuk melaksanakan Land reform. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana konsep dan pandangan pada masa Demokrasi Terpimpin? (2) Bagaimana persaingan dan kerja sama politik NU pada masa Demokrasi Terpimpin? (3) Bagaimana akhir dari Partisipasi NU pada masa Demokrasi Terpimpin? . Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: (1) Ingin mendeskripsikan konsep dan pandangan masa Demokrasi Terpimpin; (2) Ingin menganalisis dan mendeskripsikan persaingan dan kerja sama politik NU pada masa Demokrasi Terpimpin; (3) Ingin mengkaji akhir dari partisipasi NU pada masa Demokrasi Terpimpin. Diharapkan karya tulis ini memberikan manfaat sebagai berikut : (1) bagi penulis, penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga untuk menambah pemahaman materi sejarah nasional Indonesia khususnya peranan NU dalam Politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin; (2) bagi pembaca, dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran atau referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang peranan Nahdatul Ulama dalam Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin tahun 1969-1965; (3) bagi pengurus wilayah NU, merupakan sumbangan pemikiran dan referensi tentang peranan Nahdatul Ulama dalam Politik di Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin tahun 1959-1965 ; (4) bagi umat NU, penelitian ini mampu menjadi acuan untuk perkembangan NU ke depannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari kegiatan heuristik, kritik, intrepretasi, historiografi. Dengan pendekatan sosiologi dan teori pembuatan kebijakan Hasil dari pembahasan ini adalah dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Peranan Nahdatul Ulama dalam politik Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin tahun 1959-1965 tidak hanya mampu menjadi partai politik saja, akan tetapi Nahdatul Ulama juga melakukan kerjasama dengan pemeran Demokrasi Terpimpin lainnya seperti salah satunya dengan Angkatan Darat hubungan yang terjalin dimulai sejak masa revolusi kemerdekaan. Pasukan Hizbullah dan Sabilillah yang dipelopori oleh Nahdatul Ulama untuk memenangkan kemerdekaan. Suatu hubungan kerjasama antara pimpinan Angkatan Darat dan pimpinan Nahdatul Ulama yang terjalin pada awal demokrasi terpimpin karena adanya persamaan antara Nahdatul Ulama dengan Angkatan Darat dalam kurun waktu Demokrasi Terpimpin adalah keinginan keduanya untuk membendung sekecl mungkin pengaruh PKI. Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam penelitian ini adalah Dari hasil penelitian mengenai peranan Nahdatul Ulama dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa meskipun Nahdatul Ulama berdiri di tengah-tengah tiga kekuasaan pada masa Demokrasti Terpimpin waktu itu. Nahdatul Ulama juga mampu menjadi kekuatan politik Islam dan partai politik Islam yang diperhtungkan pada masa Demokrasi Terpimpin. Selain itu Nahdatul Ulama juga bisa memainkan perananannya pada masa Demokrasi Terpimpin dengan menjalin hubungan baik dan kerja sama dengan beberapa pemeran dan salah satu dari tiga kekuatan yang dimiliki pada masa demokrasi terpimpin yaitu Angkatan Darat. Saran penulis kepada pembaca, semoga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang sejarah berdirinya NU beserta peranannya dalam politik demokrasi terpimpin
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76676
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Puspitasari-1.pdf668.02 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools