Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/74460
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSukidin-
dc.contributor.authorSuharso, Pudjo-
dc.date.accessioned2016-06-02T02:39:03Z-
dc.date.available2016-06-02T02:39:03Z-
dc.date.issued2016-06-02-
dc.identifier.isbn978-602-9030-90-7-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74460-
dc.description.abstractBuku ini membahas pemikiran para ahli ilmu sosial khususnya Sosiologi mulai dari sosiologi klasik sampai dengan sosiologi posmodernisme. Pemikiran para ahli ilmu sosial khususnya Sosiologi mempunyai banyak variasi sekaligus perspektif. Buku ini dimulai dengan hakikat ilmu sosial, sejarah perkembangan ilmu sosial, ke arah pemikiran sosiologi pada Bab I. Pada Bab II, buku ini membahas pemikiran Peter Berger tentang sosiologi pengetahuan. Berger bersama Luckmann mengembangkan teori yang di dalamnya terkandung pemahaman bahwa kenyataan sosial dibangun. Di samping harus memahami realitas sosial dari perspektif sosiologi pengetahuan, maka untuk mengetahui lebih dalam Hussrell mengajukan metode yang diperlukan, yakni fenomenologi. Hussrell berpendapat bahwa untuk memahami ilmu sosial khususnya sosiologi perlu menggunakan dan mengutamakan pengalaman subyektif sebagai sumber dari semua pengetahuan kita tentang fenomenologi obyektif. Hal ini penting karena menurut Hussrell karena sesungguhnya realitas sosial itu sebenarnya adalah pada diri dalam sanubari subyek itu sendiri yang harus dihadirkan. Pemikiran Hussrell kemudian dilengkapi dengan pemikiran Herbert Mead pada Bab III tentang interaksi simbolik yang terjadi di setiap tata kehidupan. Melalui materi ajar yang disampaikan kepada para muridnya, Mead memberikan pengaruh signifikan dalam perkembangan teori-teori sosial dan psikologi sosial. Selain filsafat sosialnya yang dikenal dengan baik dan banyak dihargai, pemikiran Mead mencakup konstribusi yang signifikan terhadap filsafat alam, filsafat ilmu, filsafat antropologi, filsafat sejarah dan filsafat proses. Selanjutnya dalam sosiologi, untuk memahami realitas sosial juga diperlukan metode hermenitik, selain metode lainnya seperti fenomenologi, ethnografi, dan lainnya. Hermenitika selalu bersifat pada fungsi penafsiran teks. Meski terjadi perubahan dan modifikasi radikal terhadap teori hermenitika, tetap saja berintikan seni memahami teks. Dalam konteks hermenitika, Gadamer menguraikan dengan baik tentang hermenitika di Bab IV. Pemikiran-pemikiran di atas lebih banyak berkaitan dengan teori-teori fungsionalisme. Untuk melengkapipemikiran fungsionalisme, Althuser dalam Bab V menjelaskan teori sosiologi struktural. Pemikiran Althuser berkutat tentang ideologi dan kesadaran. Pemikiran Althuser ini membahas tentang perubahan politik yang terjadi di Rusia. Pada Bab VI dibahas pemikiran Irving Goffman tentang sandiwara kehidupan. Goffman mengatakan bahwa dalam memahami realitas sosial harus diperhatikan antara panggung mua dan panggung belakang. Goffman dikenal dengan teori drmaturgi yang merupakan hasi pengalamannya terhadap konsep interaksi sosial. Konsep ini lahir sebagai aplikasi atas ide-ide individualis yang baru dari peristiwa-peristiwa evolusi sosial ke dalam masyarakat kontemporer. Pada Bab VII buku ini membahas pemikiran Talcot Parson. Konteks sosial yang melatarbelakangi pemikiran Parson bermula pada abad 19 dimana ajaranajaran utilitarian ekonomi klasik semakin banyak dipermasalahkan oleh para pemikir Eropa. Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk rasional dalam suatu pasaran bebas, terbuka, tidak teratur dan kompetitif. Masyarakat tidak dapat menerima asumsi bahwa ketertiban sosial akan muncul dengan sendirinya kalau persaingan pribadi secara bebas dibiarkan.Buku ini ditutup dengan pemikiran posmodernis yang berasal dari Prancis, Pierre Bourdieu. Pemikiran Bourdieu pada pokoknya membahas tentang habitus, ranah dan doxa. Bourdieu merupakan ahli sosiologi posmodernis yang sangat dikenal dalam perspektif sosiologi saat ini. Bourdieu merupakan ahli strukturalis yang melengkapi pemikiran kaum strukturalis lainnya seperti Anthony Giddens. Penulisan buku ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan pemikiran teman-teman, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku ini. Penulis berharap buku ini berguna bagi para pembaca untuk memahami para pemikir Sosiologi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSosiologien_US
dc.subjectPemikiranen_US
dc.subjectKontemporeren_US
dc.titlePemikiran Sosiologi Kontemporeren_US
dc.typeBooken_US
Appears in Collections:LSP-Books

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sukidin, Pudjo S_Buku Sosiologi Kontemporer_(FKIP).pdf5.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.