Hubungan antara kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita dengan kemampuan memecahkan soal non cerita pokok bahasan pecahan pada murid kelas VI Cawu I SDN I Gebang Jember tahun Pelajaran 1999 / 2000.

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita dengan .kemampuan memecahkan soal non cerita dalam pokok bahasan Pecahan pada murid kelas Vl CAWU I SDN Gebang I Jember tahun pelajaran 1999 / 2000. Kegiatan penelitian ini khususnya bagi SDN Gebang 1 Jember adalah diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan strategi pengajaran dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa. Penetitian ini dilaksanakan di SDN Gebang 1 Jember dan pengumpulan data dilakukan sejak Tanggal 20 September 1999 sampai 16 Oktober 1999 dengan teknik populasi. Data diambil dari seluruh siswa kelas VI SDN Gebang 1 Jember yang berfungsi sebagai responden penelitian, melalui merode observe, dokumentasi, interviu dan tes. Untuk keperluan analisis data dlperlukan Analisis Statistik dengan Korelasi Product Moment. Untuk N = 45 dengan taraf signifikan 5 % r-tabel = 0,294. Hasil analisis data menunjukkan r-hitung > 0,77080 yang berarti r-hitung > r-tabel, dari hasil analisis data diperoleh ada hubungan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam memecahkan soal cerita dengan kemampuan memecahkan soal non cerita dalam pokok bahasan Pecahan pada murid kelas VI CAWU l SDN Gebang 1 Jember tahun pelajaran 1999 / 2000. Saran yang dapat diberikan dengan kesimpulan diatas adalah supaya guru hendaknya lebih menekankan pemahaman dan penguasaan terhadap kemampuan siswa dalam mengubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika, guru meningkatkan cara penyampaian materi tentang pemecahan soal cerita sehingga siswa benar-benar paham memecahkan soal cerita mulai dari diketahui, ditanyakan dan jawab serta hasil yang telah diperoleh diubah dalam bentuk kalimat kembali, guru hendaknya lebih menekankan pemahaman dan penguasaan terhadap kemampuan siswa dalam mengubah soal cerita kedalam bentuk matematika, guru hendaknya lebih banyak memberikan latihan soal pada siswa, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila siswa mengalami kesulitan