Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/74229
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorKhoiron-
dc.contributor.authorRokhmah, Dewi-
dc.date.accessioned2016-05-23T01:35:51Z-
dc.date.available2016-05-23T01:35:51Z-
dc.date.issued2016-05-23-
dc.identifier.issn1410 - 2935; e-ISSN : 2354 - 8738-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74229-
dc.description.abstractLatar Belakang: Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan beberapa program untuk meningkatkan pelayanan sanitasi lingkungan di wilayahnya. Salah satunya di Kecamatan Silo yang merupakan wilayah perkebunan kopi yang cukup luas. Salah satu akses sanitasi masyarakat Silo terutama jamban sehat masih sangat rendah (45,3%). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi peran dan potensi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan pemukiman di perkebunan kopi Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Hasil: Pengetahuan responden tentang sanitasi 36% buruk dan 46% sedang, sikap responden 14% buruk dan 72% sedang, perilaku 55% sedang dan 31% buruk, sebagian besar responden menggunakan mata air sebagai sumber MCK sebanyak 79% serta penyediaan air minum sebanyak 58%. Kepemilikan sumur sebagian besar responden (85%) tidak memiliki sumur, 67% tidak memiliki jamban serta 60% tidak memiliki kamar mandi, 50% dari yang tidak memiliki jamban buang air besar di sungai dan di kebun, serta 62% kondisi rumahnya tidak sehat. Dari hasil FGD diperoleh informasi bahwa masyarakat memiliki motivasi dalam meningkatkan pengelolaan sanitasi lingkungan serta terdapat kelompok masyarakat melalui kegiatan arisan, karang taruna dan pengajian para bapak yang dapat dijadikan sebagai media dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sanitasi lingkungan di pemukiman perkebunan kopi. Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku tentang sanitasi yang sedang. Masih terdapat responden yang memiliki perilaku yang buruk tentang sanitasi lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar responden tidak memiliki sumur, tidak memiliki jamban serta kamar mandi di rumah. Separuh dari yang tidak memiliki jamban, BAB di sungai dan di kebun. Saran: Pemanfaatan lembaga sosial dalam meningkatkan perilaku sanitasi lingkungan masyarakat setempat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectperilaku masyarakaten_US
dc.subjectpengelolaan sanitasien_US
dc.subjectpemukiman perkebunan kopien_US
dc.titlePerilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sanitasi Lingkungan Pemukiman di Perkebunan Kopi Kabupaten Jemberen_US
dc.typeBulletinen_US
Appears in Collections:LSP-Bulletin

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
artikel buletin_sanitasi lingkungan pemukiman perkebunan kopi_arf.pdf1.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.