Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/73813
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKrisnadi, IG.-
dc.contributor.authorHartono, Budi-
dc.date.accessioned2016-05-10T04:37:27Z-
dc.date.available2016-05-10T04:37:27Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73813-
dc.description.abstractTulisan ini membahas tentang sejarah masuknya alat tangkap ikan modern pada masyrakat nelayan Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo tahun 1990 - 1998, yang dikaji dari aspek sosial ekonomi. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya alat tangkap ikan modern atau diterimanya alat tangkap tersebut pada masyarakat Desa Kilensari. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi, yaitu yang berusaha untuk menganalisis perubahan sosial ekonomi masyarakat nelayan, yang disebabkan masuknya alat tangkap ikan modern. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yang terdiri dari, heuristik, kritik sumber (sumber dari dalam dan sumber dari luar), interprestasi dan historigrafi. Secara geografis letak Desa Kilensari di sebelah barat berbatasan dengan selat Madura, sehingga sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan, dengan jumlah penduduk 11,467 jiwa dan 55,8% berprofesi sebagai nelayan, selebihnya adalah berprofesi sebagai petani, buruh tani, pedagang ikan, wiraswasta dan PNS. Sebelum tahun 1990-an masyarakat nelayan mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap tradisional, setelah pada tahun 1990 masyarakat nelayan mengenal alat tangkap ikan modern yang dibawa oleh nelayan andun dari pulau Madura, alat tangkap ikan tersebut adalah armada tercanggih, seperti jaring pukat cin-cin, mesin yanmar berkekuatan 20 Horse Power (HP) dan penerangan lampu petromaks. Perubahan tersebut menimbulkan reaksi pada masyarakat nelayan dengan terjadinya stratifikasi sosial seperti terbentuknya struktur sosial masyarakat nelayan yang terbagi menjadi dua kelompok, kelompok menengah ke atas meliputi pangambek, juragan darat, lintah darat, dan juragan laut, sementara kelompok menengah kebawah adalah pandega. Hal tersebut terjadi karena pandega adalah strata paling rendah dalam struktur sosial masyarakat nelayan. Dengan demikian masuknya alat tangkap ikan modern membawa perubahan terhadap sosial ekonomi dan struktur sosial masyarakat nelayan di Desa Kilensari.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNEJ PRESSen_US
dc.relation.ispartofseriesARTIKEL ILMIAH MAHASISWA;-
dc.subjectmasyarakat nelayanen_US
dc.subjectmodernisasien_US
dc.subjectperubahan sosialen_US
dc.titleModernisasi Alat Tangkap Ikan Pada Masyarakat Nelayan Di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Tahun 1990 - 1998 Modernization of fishing catch tool for fisherman in Kilensari village Panaruka Subdistrict Situbondo Regency in 1990-1998en_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:SRA-Humanities

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BUDI HARTONO.pdf279.97 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.