Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/73640
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorKrishnabudi, Nyoman Gede, Drs. M.Agb-
dc.contributor.authorSarwedi, Sarwedi, Prof. Dr. MM-
dc.date.accessioned2016-04-28T06:47:41Z-
dc.date.available2016-04-28T06:47:41Z-
dc.date.issued2016-04-28-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73640-
dc.descriptionBOPTN Pendanaan 2015en_US
dc.description.abstractSistem ekonomi kerakyatan merupakan landasan pembangunan ekonomi nasional yang memberikan kesempatan kerja dan berusaha seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mencapai peningkatan kesejahteraan secara merata dan berkeadilan. Upaya konkrit yang dapat dilakukan untuk meningkatan ekonomi masyarakat salah satunya adalah pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi penciptaan lapangan kerja, UMK merupakan unit usaha yang memiliki peran sangat vital dalam pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. Namun demikian, meskipun potensi yang dimiliki UMK cukup besar sebagai pondasi perekonomian nasional yang cukup tangguh dan tidak mudah terpengaruh oleh guncangan eksternal, masih terdapat berbagai masalah yang menghambat perkembangan UMK diantaranya adalah kualitas SDM pelaku usaha yang masih cukup rendah, keterbatasan modal yang dimiliki, serta kesulitan UMK dalam mengakses permodalan eksternal atau masih minimnya UMK yang bankable. Berdasarkan hasil pengumpulan informasi dan pengamatan yang dilakukan atas kondisi Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Jember diketahui permasalahan pokok yang dihadapi oleh UMK yaitu manajemen usaha yang belum berlandaskan IPTEK sebagaimana terlihat dari indikator-indikator seperti: (i) proses produksi yang tradisional; (ii) manajemen pemasaran yang tidak didukung data-data pasar yang memadai; (iii) pengelolaan keuangan yang belum didasarkan perencanaan/anggaran yang baik; (iv) pengelolaan sumber daya manusia terutama penentuan upah yang kurang memperhatikan kinerja; serta (v) minimnya kesadaran pelaku UMK akan pentingnya data/informasi terutama informasi keuangan. Kondisi tersebut membutuhkan program-program pelatihan dan pendampingan yang bertugas membantu UMK mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam hal pengelolaan/manajemen usaha. Bertumpu pada kondisi tersebut maka solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan terutama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku UMK di bidang akuntansi keuangan dan penyusunan anggaran keuangan, serta pengetahuan dan pengalaman dalam memperoleh sumber keuangan eksternal (perbankan). Proses pelatihan dan pendampingan yang dilakukan meliputi iv pengajaran tentang akuntansi keuangan, penyusunan software komputer akuntansi untuk pengelolaan keuangan UMK, serta mendidik dan mendampingi para pelaku UMK memperoleh akses perbankan sebagai sumber pembiayaan eksternal sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan UMK. Hasil survey lapang yang dilakukan pada bulan pertama untuk mengetahui operasi dan fungsi-fungsi bisnis calon peserta pendampingan yaitu Home Industry Tape Super Madu dan Tape Sumber Madu menunjukkan bahwa keduanya masih belum menerapkan sistem akuntansi keuangan pada usaha mereka, terlihat dari tidak adanya laporan keuangan yang disusun untuk melihat perkembangan usaha serta penentuan harga produk yang masih bersifat tradisional. Oleh karenanya, pelatihan dan pendampingan akuntansi keuangan menjadi jalan keluar yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah ini. Dalam kurun waktu dua bulan, pelatihan akuntansi keuangan telah dilakukan dua kali pada masing-masing home industry dengan materi pelatihan berupa pembuatan bukti transaksi, identifikasi dan penggolongan transaksi, pencatatan transaksi keuangan harian, dan penyusunan buku besar dan laporan keuangan. Selain pelatihan, pendampingan implementasi pengetahuan akuntansi keuangan pada kegiatan usaha juga dilakukan dengan evaluasi selama tiga kali seminggu yaitu pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Sejauh ini, telah dilakukan 23 kali evaluasi atas implementasi akuntansi keuangan di masing-masing home industry dengan perkembangan yang cukup memuaskan.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesBOPTN 2015;-
dc.subjectUsaha Mikro Kecil (UMK) Kab. Jemberen_US
dc.subjectBOPTN 2015en_US
dc.subjectSumber Keuangan Eksternalen_US
dc.titlePENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA KUB “TAPE SINGKONG” DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:CSR-Hibah BOPTN

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Drs. N.G Krishnabudi, M.Agb.pdf1.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.