Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/73172
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Muslichah, Siti | - |
dc.contributor.advisor | Holidah, Diana | - |
dc.contributor.author | Puspitasari, Sekar Arum | - |
dc.date.accessioned | 2016-02-02T04:03:24Z | - |
dc.date.available | 2016-02-02T04:03:24Z | - |
dc.date.issued | 2016-02-02 | - |
dc.identifier.nim | 112210101008 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73172 | - |
dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat di dunia. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia tentu akan menjadi masalah yang cukup mengkhawatirkan. Dalam rangka mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk, pemerintah Indonesia menggalakkan Program Keluarga Berencana (KB). Program KB hingga saat ini masih didominasi oleh wanita sedangkan pria belum banyak berpartisipasi karena jenis kontrasepsi pria yang tersedia masih memiliki beberapa keterbatasan yang tidak dapat diabaikan. Untuk itu perlu dikembangkan penelitian untuk menciptakan obat kontrasepsi yang berasal dari bahan alam. Saga (Abrus precatorius L.) famili Fabaceae dan pepaya (Carica papaya L.) famili Caricaceae merupakan dua tanaman yang telah diteliti memiliki aktivitas antifertilitas. Fraksi metanol biji saga dosis 75 mg/kgBB dan fraksi kloroform biji pepaya dosis 100 mg/kgBB masing-masing telah dilaporkan memiliki efek antifertilitas yang optimal namun juga dapat menimbulkan efek hepatotoksik. Untuk dapat meningkatkan aktivitas antifertilitas dan menurunkan efek samping dari penggunaan masing-masing fraksi secara tunggal, maka pada penelitian ini dilakukan kombinasi fraksi metanol biji saga dan fraksi kloroform biji pepaya dengan dosis 75:100 mg/kgBB (kelompok P1), 50:100 mg/kgBB (kelompok P2), 75:50 mg/kgBB (kelompok P3), dan 50:50 mg/kgBB (kelompok P4). Kemudian dilakukan pengamatan terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa tikus jantan untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh pemberian kombinasi kedua fraksi terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa tikus jantan kelompok perlakuan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang hanya diberi CMC Na 1%. Ekstraksi biji saga dan biji pepaya masing-masing dilakukan dengan metode remaserasi sebanyak tiga kali dengan menggunakan pelarut metanol, sedangkan fraksinasi biji saga dan biji pepaya masing-masing dilakukan dengan pelarut nheksana, kloroform, dan metanol. Skrining alkaloid dilakukan melalui reaksi pengendapan menggunakan pereaksi Mayer dan Wagner serta KLT menggunakan penampak noda Dragendorf. Pemberian kombinasi fraksi metanol biji saga dan fraksi kloroform biji pepaya pada 25 ekor tikus jantan yang telah dibagi ke dalam 5 kelompok berbeda masing-masing dilakukan secara per oral dengan frekuensi satu kali sehari selama 28 hari. Pada hari ke-29 dilakukan pembedahan untuk mengambil spermatozoa tikus jantan dari kauda epididimis. Pengamatan terhadap kuantitas dan kualitas (motilitas, viabilitas, dan morfologi) spermatozoa dilakukan sesuai dengan prosedur WHO 2010. Data selanjutnya dianalisis dengan uji One-Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk mengetahui adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan (kelompok P1, P2, P3, dan P4) menunjukkan nilai rata-rata kuantitas dan kualitas spermatozoa tikus yang lebih rendah daripada kelompok kontrol (kelompok K). Hasil uji Post Hoc LSD kuantitas dan morfologi spermatozoa tikus menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada semua kelompok (p<0,05). Hasil uji Post Hoc LSD motilitas spermatozoa tikus menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan dosis kombinasi fraksi metanol biji saga dan fraksi kloroform biji pepaya 75:100 mg/kgBB, 50:100 mg/kgBB, dan 75:50 mg/kgBB (p>0,005). Hasil uji Post Hoc LSD viabilitas spermatozoa tikus tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan dosis kombinasi fraksi metanol biji saga dan fraksi kloroform biji pepaya 75:100 mg/kgBB dan 50:100 mg/kgBB. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | KOMBINASI FRAKSI METANOL BIJI SAGA (Abrus precatorius L.) | en_US |
dc.subject | FRAKSI KLOROFORM BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) | en_US |
dc.subject | KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA | en_US |
dc.subject | TIKUS JANTAN | en_US |
dc.title | PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI FRAKSI METANOL BIJI SAGA (Abrus precatorius L.) DAN FRAKSI KLOROFORM BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS JANTAN | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Pharmacy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Sekar Arum Puspitasar cover 123.pdf | 1.72 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools