Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/73121
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Hariyati, Yuli | |
dc.contributor.advisor | Widjayanthi, Lenny | |
dc.contributor.author | Maupelu, João | |
dc.date.accessioned | 2016-02-01T08:10:15Z | |
dc.date.available | 2016-02-01T08:10:15Z | |
dc.date.issued | 2016-02-01 | |
dc.identifier.nim | 131520201006 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73121 | |
dc.description.abstract | Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana petani sistem SRI (System of Rice Intensification) dan konvensional di Maliana, Timor Leste, mampu menerapkan komponen standar yang dianjurkan, efisien menggunakan faktor produksi dan keuntungan. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Proporsive Method). Jumlah sampel ditentukan secara disproportinote sampling dan proportionote sampling, pengambilan sampel secara acak. Pengumpulan data melalui wawancara, pengisian kuisioner, dokumentasi dan observasi. Menggunakan distribusi frekuensi relatif dan jumlah skor relatif untuk mengetahui tingkat penerapan, fungsi produksi Cobb – Douglass untuk analisis pengaruh faktor – faktor produksi terhadap produksi total, analisis efisiensi alokatif menggunakan rasio antara nilai produk marginal (NPM) dengan harga faktor produksi (xi) dan analisis keuntungan menggunakan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan usahatani sistem SRI lebih tinggi dengan skor 56.62% dari usahtani konvensional dengan skor 50.25%. Penggunaan faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk anorganik , pupuk cair organik, pestisida dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh nyata terhadap produksi total dan secara parsial hanya luas lahan, pupuk KCL (konvensional), dan pupuk cair yang berpengaruh nyata terhadap produksi total. Hasil analisis efisiensi, petani SRI dan konvensional tidak efisien mengalokasikan faktor produksi. Hasil analisis keuntungan, petani SRI R/C 1.64, dan pada petani konvensional R/C = 1,49, ini berarti usahatani sistem SRI lebih tinggi dari usahatani konvensional. Hasil uji t (t-test) menunjukkan perbedaan keuntungan usahatani SRI dan konvensional adalah nyata, pada taraf kepercayaan 95%. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | usahatani | en_US |
dc.subject | System Of Rice Intensification | en_US |
dc.subject | Alokasi Penggunaan Input, dan Keuntungan Pada Usahatani Sistem SRI | en_US |
dc.title | ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT PENERAPAN, ALOKASI PENGGUNAAN INPUT, DAN KEUNTUNGAN PADA USAHATANI METODE SRI (System of Rice Intensification) DAN KONVENSIONAL | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | MT-Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
João Maupelu - 131520201006.pdf | 916.98 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.