Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/72811
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSulistyaningsih, Erma-
dc.contributor.advisorDewi, Rosita-
dc.contributor.authorRahmawati, Laily-
dc.date.accessioned2016-01-28T06:22:11Z-
dc.date.available2016-01-28T06:22:11Z-
dc.date.issued2016-01-28-
dc.identifier.nim122010101054-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72811-
dc.description.abstractMaraknya penjualan produk minuman berenergi untuk menstimulasi sistem metabolik dan sistem saraf pusat memiliki dampak bagi kesehatan. Kandungan dalam minuman berenergi antara lain adalah kafein sebagai bahan aktif yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat dan niasin yang berperan dalam metabolisme sel untuk meningkatkan energi. Kandungan niasin yang melebihi angka kecukupan gizi dalam minuman berenergi yang dikonsumsi terus menerus memiliki hasil metabolik yang bersifat agen stres oksidatif dan menyebabkan kerusakan hati. Kerusakan hati dapat dicegah dengan bahan-bahan hepatoprotektor. Penelitian tentang scoparone menyebutkan bahwa scoparone memiliki efek hepatoprotektor. Scoparone adalah salah satu turunan dari kumarin yang merupakan metabolik mayor pada tanaman Artemisia sp. termasuk Artemisia vulgaris sehingga diharapkan ekstrak Artemisia vulgaris mampu menangkal efek stres oksidatif niasin. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui efektivitas ekstrak Artemisia vulgaris L. sebagai hepatoprotektor pada sel-sel hati tikus yang diinduksi niasin dan dibandingkan dengan efektivitas scoparone. Jenis penelitian ini adalah true experimental laboratories dengan rancangan randomized post test only control group. Hewan coba yang digunakan adalah tikus sebanyak 25 ekor, dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan (KN), kelompok kontrol dengan niasin 32,4 mg/ 200 gramBB dan kafein 1,8 mg/ 200 gramBB (K(-)), kelompok kontrol dengan niasin 32,4 mg/ 200 gramBB, kafein 1,8 mg/ 200 gramBB, dan scoparone 3,5 mg/200 gramBB (K(+)), kelompok ix perlakuan dengan niasin 32,4 mg/ 200 gramBB, kafein 1,8 mg/ 200 gramBB, dan ekstrak Artemisia vulgaris L. 5 mg/200 gramBB (P1), dan kelompok perlakuan dengan niasin 32,4 mg/ 200 gramBB, kafein 1,8 mg/ 200 gramBB, dan ekstrak Artemisia vulgaris L. 10 mg/200 gramBB (P2). Proses ekstraksi Artemisia vulgaris L. menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Data penelitian diambil melalui pengamatan gambaran histopatologi sel-sel hati yang dikategorikan menurut kriteria evaluasi ringan, sedang, berat, dan dibedakan ada atau tidak aktivitas sel-sel inflamatori, yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan statistik. Hasil pengamatan mikroskopik hati tikus menunjukkan bahwa pada kelompok KN, 80% sampel memiliki gambaran mikroskopis hati yang normal dan 20% sampel tidak dapat diamati secara mikroskopis karena banyak dijumpai artefak; kelompok K(-), 60% sampel mengalami perubahan struktur sedang dan 40% sampel mengalami perubahan struktur berat serta tidak terdapat aktivitas respons sel-sel inflamatori pada seluruh sampel yang diperiksa; kelompok K(+), seluruh sampel mengalami perubahan struktur sedang disertai aktivitas dominan sel-sel inflamatori yang diindikasikan sebagai respons pertahanan sel hati; kelompok P1, 80% sampel mengalami perubahan struktur sedang tanpa aktivitas respons sel inflamatori dan 20% sampel mengalami perubahan struktur sedang disertai aktivitas respons sel inflamatori; dan kelompok P2, 60% sampel mengalami perubahan struktur sedang tanpa aktivitas respons sel inflamatori, 20% sampel mengalami perubahan struktur sedang disertai aktivitas respons sel inflamatori, dan 20% sampel mengalami perubahan struktur ringan disertai aktivitas respons sel inflamatori. Data diuji dengan uji Kruskal Wallis dan didapatkan p=0,001, dilanjutkan uji Mann Whitney yang menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada kelompok KN dan semua kelompok; K(-) dan K(+); K(+) dan P1. Selain itu, perbedaan tidak bermakna ditunjukkan antara K(-) dan P1; K(-) dan P2; K(+) dan P2; P1 dan P2. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak Artemisia vulgaris L. belum terbukti efektif sebagai hepatoprotektor tetapi mempunyai potensi sebagai hepatoprotektor pada sel-sel hati tikus yang diinduksi niasin.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEKSTRAK ARTEMISIA VULGARIS L.en_US
dc.subjectHEPATOPROTEKTORen_US
dc.titleEFEKTIVITAS EKSTRAK ARTEMISIA VULGARIS L. SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA SEL-SEL HATI TIKUS YANG DIINDUKSI NIASINen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
-Laily Rahmawati cover 123.pdf796.86 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools