Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/72318
Title: | Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour)) terhadap Proses Penyembuhan Luka dan Kadar Gula Darah pada Tikus Wistar Jantan Hiperglikemi (The Effect of Bidara Upas Root Extract (Merremia mammosa (Lour)) on Wound Healing Process and Blood Sugar Level of Hyperglycemic Male Rats ) |
Authors: | Elfiah, Ulfa Dian Sofiana, Kristianningrum Prima Julianto, I Gede |
Keywords: | Bidara Upas Flavonoid Kadar Gula Darah Penyembuhan Luka Luka Diabetik |
Issue Date: | 2015 |
Publisher: | UNEJ PRESS |
Series/Report no.: | Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa; |
Abstract: | Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Prevalensi penderita DM di Indonesia terus meningkat . Komplikasi yang sering terjadi pada penderita DM adalah luka diabetik. Luka Diabetik dikaraktereristikkan sebagai luka yang lama untuk sembuh karena fase inflamasinya yang memanjang. Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour)) adalah salah satu tanaman Indonesia yang secara traditional bisa dugunakan untuk mengobati diabetes melitus dan luka. Flavonoid yang terkandung di dalam Bidra Upas mempunyai efek antiinflamasi dan antidiabetik, yang nantinya akan berefek pada proses penyembuhan luka dan penurunan kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka dan antidiabetik pada ekstrak umbi Bidara Upas terhadap tikus hiperglikemi. Tikus hiperglikemi dibuat luka dengan metode Morton yang telah dimodifikasi. Kondisi hiperglikemi pada tikus didapat dengan induksi aloksan. Sampel dibagi dalam 4 kelompok (n=5). Kelompok P1 adalah kontrol negatif (NaCl). Kelompok P2, P3, dan P4 adalah kelompok yang diberi ekstrak. Ekstrak diberikan masing-masing secara topical dalam dosis 100mg/hari, 200mg/hari, dan 400mg/hari selama 21 hari. Dari hasil penelitian didapatkan ekstrak umbi Bidara Upas mempunyai efek yang signifikan terhadap penyembuhan luka pada tikus hiperglikemi dengan p<0,05 (p=0,029 pada hari ke-1, p=0,001 pada hari ke-3, p=0,000 pada hari ke-5, p=0,002 pada hari ke-7, p=0,004 pada hari ke-14 dan p=0,000 pada hari ke 21), namun tidak berefek signifikan terhadap kadar gula darah dengan p>0,05 (p=0,051 pada hari ke-1, p=0,336 pada hari ke-3, p=0,447 pada hari ke-5, p=0,375 pada hari ke-7, p=0,052 pada hari ke-14 dan p=0,488 pada hari ke-21) |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72318 |
Appears in Collections: | SRA-Medical |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
I Gede Prima Julianto.pdf | 152.24 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.