Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/71927
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSukowardojo, Bambang-
dc.contributor.advisorSetiyono-
dc.contributor.authorJaliman-
dc.date.accessioned2016-01-22T01:52:16Z-
dc.date.available2016-01-22T01:52:16Z-
dc.date.issued2016-01-22-
dc.identifier.nim061510101187-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71927-
dc.description.abstractPenyimpanan biasanya dilakukan dengan mengupas kulit ari sehingga memerlukan biaya, tenaga kerja, keterampilan, dan waktu yang lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyimpanan benih tanpa pengupasan kulit ari, tetapi viabilitas dan pertumbuhan awal bibit kakao tetap terjaga. Viabilitas dan pertumbuhan awal bibit kakao dapat dipertahankan dengan memanfaatkan zat pemacu tumbuh alami maupun buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terbaik interaksi antara zat pemacu tumbuh dan pengupasan kulit ari, mengetahui pengaruh konsentrasi zat pemacu tumbuh urine kambing yang tepat, serta pengaruh terbaik pengupasan kulit ari terhadap viabilitas dan pertumbuhan awal bibit kakao setelah disimpan. Penelitian menggunakan RAL dan RAK faktorial dengan 2 faktor yaitu jenis zat pemacu tumbuh (A), pengupasan kulit ari (B). Benih menggunakan klon PA 191, terdiri dari B1 = tanpa dikupas, B2 = dikupas. Perlakuan jenis zat pemacu tumbuh diberikan dengan 5 taraf yaitu: A0 = kontrol, A1 = 150 ppm urine kambing, A2 = 300 ppm urine kambing, A3 = 450 ppm urine kambing, A4 = GA3 100 ppm + NAA 50 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi terbaik antara jenis zat pemacu tumbuh (A) dan pengupasan kulit ari (B) terhadap viabilitas benih (indeks kecepatan tumbuh) dihasilkan pada benih yang dikupas dengan perlakuan 150 ppm urine kambing (B2A1), tetapi tidak berbeda dengan benih tanpa dikupas dengan perlakuan kontrol (B1A0). Sedangkan terhadap pertumbuhan awal bibit kakao, perlakuan jenis zat pemacu tumbuh dan pengupasan kulit ari terbaik terdapat pada benih dikupas dengan perlakuan 300 ppm urine kambing (B2A2). Faktor tunggal jenis zat pemacu tumbuh urine kambing berpengaruh tidak nyata terhadap seleuruh parameter viabilitas benih kakao dan pertumbuhan awal bibit kakao kecuali indeks vigor bibit. Pengaruh terbaik pengupasan kulit ari terhadap viabilitas benih (kadar air benih sebelum dan setelah disimpan, persentase benih berjamur setelah disimpan, daya hantar listrik, dan daya tumbuh benih) serta pertumbuhan awal bibit kakao (indeks vigor bibit kakao) setelah disimpan terdapat pada perlakuan benih tanpa dikupas (B1).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectZAT PEMACU TUMBUHen_US
dc.subjectURINE KAMBING DAN PENGUPASAN KULIT ARIen_US
dc.titlePENGARUH PEMANFAATAN ZAT PEMACU TUMBUH ALAMI URINE KAMBING DAN PENGUPASAN KULIT ARI TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN PERTUMBUHAN AWAL BIBIT KAKAO SETELAH DISIMPANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Jaliman.pdf697.4 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools