Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/71828
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPartono-
dc.contributor.advisorArief-
dc.contributor.authorHidayatullah, Yayad-
dc.date.accessioned2016-01-21T02:05:25Z-
dc.date.available2016-01-21T02:05:25Z-
dc.date.issued2016-01-21-
dc.identifier.nim080910301038-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71828-
dc.description.abstractMasalah kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang, pada dasarnya menyangkut dua aspek utama. Pertama ialah aspek fisik, seperti misalnya tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek non fisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan masyarakat inilah yang sangat perlu ditingkatkan dalam hal kesadaran tentang masalah kesehatan dan mencari sumber pengobatannya. Pengertian sakit berkaitan dengan gangguan psikososial yang dirasakan seseorang, sedangkan penyakit berkaitan dengan gangguan yang terjadi pada organ tubuh berdasarkan diagnosis profesi kesehatan. Sebagian masyarakat di Kabupaten Jember masih kental dengan hal-hal yang berbau mistis termasuk dalam hal kesehatan. Kebanyakan disebabkan faktor budaya turun temurun, keterpaksaan ekonomi, dan pengetahuan yang rendah tentang kesehatan. Setuju atau tidak, pengobatan alternatif sampai saat ini masih dicari oleh masyarakat. Selain berharap bisa mendapat kesembuhan, mereka yang datang ke pengobatan alternatif itu juga dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, seperti ingin berobat dengan biaya murah, dan lain sebagainya.” Berangkat dari temuan fenomena sosial tersebut maka peneliti tertarik merespon positif dan melakukan penelitian tentang apa yang menyebabkan animo masyarakat berobat ke pengobatan terapi alternatif Pengobatan Trisonta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitalif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian adalah di tempat praktek Pengobatan Trisonta, yakni di jalan Mawar No.31 RT.02 RW.35, Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Pemilihan informan menggunakan teknik purposif (Purposive Sampling). Pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini berlangsung secara interaktif, dimana pada setiap tahap kegiatan berjalan secara bersamaan. Analisis data dilakukan bersamaan atau hampir bersamaan dengan pengumpulan data. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan oleh penulis pada pasien Klinik Pengobatan Trisonta di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember maka dapat disimpulkan bahwa tingginya animo masyarakat yang berobat di klinik pengobatan alternatif milik Pak Trisonta karena faktor internal dan eksternal dari pasien. Faktor internal, antara lain pengetahuan tentang kesehatan yang masih minim, keyakinan dan agama yang selalu menjadi alasan utama masyarakat, serta persepsi bahwa Trisonta bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan meminum air darinya. Faktor eksternal, yaitu faktor pendukung (enabling factor) dan faktor pendorong (reinforcing factor) yang merupakan faktor eksternal sehingga timbul animo masyarakat berobat di klinik pengobatan alternatif milik Pak Trisonta. Faktor pendukung (enabling factor) antara lain jarak tempuh yang cukup dekat, dan biayanya yang murah. Faktor pendorong (reinforcing factor) antara lain karena, dorongan sosial yang kaku, budaya yang selalu mendikte tradisi klasik dan tingkat keparahan penyakit.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTerapi Alternatifen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MASYARAKAT UNTUK BEROBAT KE PRAKTEK TERAPI ALTERNATIFen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Yayad Hidayatullah.pdf622.78 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools