Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/71250
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTyaswati, Justina Evy-
dc.contributor.advisorSantosa, Ali-
dc.contributor.authorPutri, Nindhya Kharisma-
dc.date.accessioned2016-01-13T03:43:32Z-
dc.date.available2016-01-13T03:43:32Z-
dc.date.issued2016-01-13-
dc.identifier.nim122010101097-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71250-
dc.description.abstractChronic Kidney Disease (CKD) adalah penyakit ginjal yang progresif dan ireversibel dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 mL/menit, sehingga menimbulkan komplikasi sistemik pada penderita. Penurunan fungsi ginjal pada derajat tertentu secara ireversibel akan masuk dalam stadium akhir dari CKD, dimana pasien memerlukan terapi penggantian ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Bagi pasien yang tidak mampu menjalani transplantasi ginjal, kehidupan mereka bergantung pada terapi hemodialisis. Tidak jarang terapi hemodialisis ini menimbulkan efek samping seperti kram, nyeri, demam, hingga disequilibrium syndrome. Hal inilah yang menyebabkan kualitas hidup pasien CKD semakin menurun. Oleh karena itu, pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis sering mengalami komplikasi psikologis akibat stressor yang diterima cukup tinggi dalam jangka waktu lama. Komplikasi psikologis paling sering pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis adalah depresi. Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta rasa ingin bunuh diri. Bila pasien CKD mengalami depresi akan berdampak buruk pada kualitas hidupnya yang semakin menurun, baik kualitas hidup dari segi dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial, ataupun hubungan lingkungan. Keadaan pasien CKD akan semakin memburuk jika depresi ini tidak segera diterapi. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup psien CKD yang menjalani hemodialisis untuk menindaklanjuti terapi pasien CKD yang menjalani hemodialisis secara lebih holistik, baik dari penyakit fisik maupun gangguan psikologisnya sehingga keadaan pasien CKD tersebut menjadi lebih baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat depresi, kualitas hidup, dan hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RS dr. Soebandi Jember. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan individu, masyarakat ataupun institusi untuk melakukan suatu perawatan yang komprehensif, baik dari penyakit fisik maupun gangguan psikologisnya. Pada penelitian ini menggunakan objek manusia, sehingga dalam pelaksanaannya telah dilakukan uji kelayakan oleh komisi etik kedokteran. Setelah disetujui oleh komisi etik, peneliti dan interviewer melakukan pelatihan teknik wawancara dengan dibimbing oleh dokter spesialis kedokteran jiwa. Pada saat wawancara peneliti menggunakan alat perekam guna memudahkan penilaian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan lembar wawancara yang dibuat berdasarkan kuesioner yang sudah baku dengan didampingi dokter spesialis Kedokteran Jiwa. Pengambilan data dilakukan dengan memberi pertanyaan terbuka sesuai dengan lembar wawancara yang digunakan kepada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RSD dr. Soebandi dan telah memenuhi kriteria penelitian. Proses pengambilan data dilakukan di Poli Hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember selama bulan November tahun 2015. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah formulir informed consent, biodata responden, alat perekam (voice recorder), lembar wawancara, kuesioner WHO Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) yang dipergunakan untuk menilai kualitas hidup dan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) yang dipergunakan untuk menilai tingkat depresi. Pengambilan data dengan teknik wawancara akan dilakukan oleh interviewer yang didampingi oleh dokter spesialis kejiwaan kepada subjek setelah melalui informed consent. Setelah itu, data akan dipindahkan pada kuesioner WHOQOL-BREF dan HDRS untuk mengetahui jumlah skor jawabanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectantara Tingkat Depresi dengan Kualitas Hidup Pasienen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSD dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nindhya Kharisma Putri - 122010101097_Part1.pdf1.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools