Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/71236
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyafriadi, Mei-
dc.contributor.advisorRobin, Dwi Merry Christmarini-
dc.contributor.authorSantoso, Galang Rikung Edy-
dc.date.accessioned2016-01-13T03:35:54Z-
dc.date.available2016-01-13T03:35:54Z-
dc.date.issued2016-01-13-
dc.identifier.nim111610101043-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71236-
dc.description.abstractAmeloblastoma adalah tumor odontogen yang berasal dari epitel enamel organ yang merupakan sel pembentuk gigi, yang merupakan lesi yang encapsulated dan terlokalisir, neoplasma odontogen tersebut dapat merusak kraniofasial oleh karena ekspansi tumor dan dapat membahayakan penderita. Penyebab tumor ameloblastoma bervariasi, tetapi pencetus terjadinya proses proliferasi neoplasma jaringan epitelialnya belum dikatahui. Penatalaksanaan tumor ameloblastoma sampai saat ini masih menjadi kontroversial karena perilaku biologis unik dari tumor yang tumbuh lambat, lokal invasif, dan dengan tingkat rekurensi yang tinggi. Sehingga dalam penatalaksanaannya banyak yang memilih menggunakan tindakan radikal dibanding tindakan konservatif. Matriks ekstraselular (MES) sebagai stroma tumor adalah struktur kompleks yang mengelilingi sel-sel tumor yang berbatasan dengan jaringan tubuh normal. MES tumor ameloblastoma berfungsi mendukung motilitas sel dalam jaringan ikat, mengatur proliferasi sel, bentuk, dan fungsinya. Gambaran MES tumor ameloblastoma yang paling umum adalah fibrokolagen dan fibromiksoid. Aktivasi MES tumor ini diperkirakan berperan dalam meningkatkan agresifitas tumor dengan merangsang angiogenesis, peningkatan invasi, dan proliferasi sel tumor. Beberapa peneliti menyatakan bahwa pola distribusi MES tumor dikelompokkan menjadi 3 pola yaitu fokal, jaring dan spindel. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan tipe dan pola distribusi matriks ekstraselular pada tumor ameloblastoma berdasarkan gambaran tipe histopatologinya. Jenis penelitian ini adalah retrospektif deskriptif. Pada penelitian ini digunakan 15 blok parafin tumor ameloblastoma yang diperoleh dari RSD dr Soebandi dari tahun 2010-2014. Parafin blok disayat dengan ketebalan 4 μm dan diwarnai dengan pewarnaan HE dan trikrom mallory. Selanjutnya diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x. Hasil penelitian menunjukkan tipe MES tumor Ameloblastoma tipe fleksiform adalah fibromiksoid sedangkan tipe folikular adalah fibrokolagen. Pola distribusi MES tumor ameloblastoma tipe fleksiform menunjukkan 1 kasus pola spindel, 5 kasus pola jaring dan 1 kasus pola fokal. Tipe folikular, 4 kasus pola spindel, 2 kasus pola jaring dan 2 kasus pola fokal. Perbedaan tipe dan pola distribusi MES tumor ameloblastoma diduga mempengaruhi sifat agresivitas dan lokal invasi tumor ameloblastoma. Tipe MES fibromiksoid dengan pola jaring memiliki daya agresivitas dan invasi lebih tinggi dibanding dengan tipe dan pola distribusi MES lainnya. Oleh karena itu, penatalaksanaan MES tipe fibromiksoid dan pola jaring dilakukan tindakan radikal dengan teknik reseksi segmental atau eksisi yang luas. Untuk mencegah rekurensi dilakukan monitoring pada pasien tumor ameloblastoma dengan kontrol setiap 6 bulan sekali selama 3 tahun pertama dan setelah itu setahun sekali, sehingga bila ditemukan adanya rekurensi dapat segera dilakukan tindakan bedah ulang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTIPE DAN POLA DISTRIBUSI MATRIKS EKSTRASELULAR TUMOR AMELOBLASTOMAen_US
dc.subjectGAMBARAN TIPE HISTOPATOLOGIen_US
dc.titlePERBEDAAN TIPE DAN POLA DISTRIBUSI MATRIKS EKSTRASELULAR TUMOR AMELOBLASTOMA BERDASARKAN GAMBARAN TIPE HISTOPATOLOGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Galang Rikung Edy Santoso - 111610101043_Part1.pdf1.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools