Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/71027
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Endang Budi Trisusilowati1 | - |
dc.contributor.advisor | Paniman Ashna Mihardjo1 | - |
dc.contributor.author | Muhammad Samsul Arifin1 | - |
dc.contributor.author | Endang Budi Trisusilowati1 | - |
dc.contributor.author | Paniman Ashna Mihardjo1 | - |
dc.date.accessioned | 2016-01-12T01:57:29Z | - |
dc.date.available | 2016-01-12T01:57:29Z | - |
dc.date.issued | 2014 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71027 | - |
dc.description.abstract | Penyakit blas, Pyricularia oryzae Cav. merupakan salah satu dari tiga penyakit utama pada padi, yang selalu dijumpai pada usahatani padi khususnya di wilayah Jember. Penyakit tersebut 2-3 tahun terakhir di beberapa tempat menunjukkan luasan dan tingkat serangan mencapai epidemi. Epidemi penyakit diduga ada hubungannya dengan penggunaan berbagai varietas unggul nasional anjuran yang ketahananya terhadap penyakit blas belum banyak dilaporkan. Penyebaran penyakit blas di lapangan dapat terjadi melalui patogen yang terbawa dan bertahan pada benih, dan epidemi penyakit diduga terjadi melalui penularan patogen yang terbawa benih pada berbagai varietas unggul nasional anjuran. Uji efisiensi penularan penyakit blas melalui benih beberapa varietas unggul nasional anjuran telah dilakukan pada percobaan di Laboratorium dan rumah kaca. Secara mikroskopik konidia patogen blas tidak ditemukan pada 10 varietas yang diuji (Ciherang, Cibogo, Membramo, Way apo buru, Sintanur, Inpari sidenuk, Mekongga, IR-64, dan Towuti serta Situ bagendit sebagai pembanding). Namun yang ditemukan ialah konidia patogen bercak coklat (Drechslera oryzae) dan Fusarium moniliforme sp. Pada tanaman fase pembibitan juga tidak ditemukan terjadinya infeksi penyakit blas maupun penyakit lain pada padi yang tular benih. Hal tersebut dapat terjadi karena setiap penyakit pada tanaman padi dapat terjadi pada fase pertumbuhan tanaman tertentu. Berdasarkan insidensi penyakit pada umur tanaman 28 hst, efisiensi penularan penyakit blas lewat benih dikatagorikan cukup efisien pada Situ bagendit, Towoti, dan Cibogo serta tidak efisien pada tujuh varietas yang lain. Derajat ketahanan menunjukkan pada varietas yang tahan penularan patogen lewat benih tidak efisien, sedangkan pada varietas yang agak tahan penularan patogen lewat benih termasuk cukup efisien. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | UNEJ | en_US |
dc.subject | Padi, Varietas unggul, Penyakit Blas, Penularan melalui benih | en_US |
dc.title | Efisiensi Penularan Penyakit Blas Melalui Benih pada Varietas Padi Unggul Nasional yang | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | SRA-Agriculture And Agricultural Technology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
MUHAMMAD SAMSUL ARIFIN.pdf | 374.41 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.