Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/71023
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGatot Subroto1-
dc.contributor.advisorHidayat Bambang Setyawan1-
dc.contributor.authorM. Imam Ghozali1-
dc.contributor.authorGatot Subroto1-
dc.contributor.authorHidayat Bambang Setyawan1-
dc.date.accessioned2016-01-12T01:52:45Z-
dc.date.available2016-01-12T01:52:45Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71023-
dc.description.abstractPengaturan waktu tanam dimaksudkan untuk menekan kompetisi antar tanaman dalam memperebutkan faktor-faktor tumbuh. Selain pengaturan waktu tanam, varietas ubijalar juga menjadi faktor produksi karena berkaitan dengan daya adaptasi terhadap lingkungan tumbuh khususnya pada pola tanam tumpangsari dengan tanaman jagung. Oleh karena itu harus diuji lebih lanjut mengenai pengaruh waktu tanam dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar pada sistem tanam tumpang sari dengan jagung. Percobaan dilaksanakan di Dusun krajan, Desa Sumberdanti, Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan terhitung mulai bulan Juli 2013 sampai Desember 2013. Percobaan ini menggunakan rancangan split-plot yang terdiri dari 2 faktor dan 2 ulangan. Faktor waktu tanam sebagai petak utama yaitu pengaturan waktu tanam jagung meliputi 0 hst, 7 hst, dan 14 hst ubi jalar Faktor varietas sebagai anak petak yaitu varietas yang terdiri dari 8 varietas, yaitu Sawentar, Lokal, Beta-2, Antin, Sari, Kidal, Beni Azuma, dan Papua Salossa. Variabel pengamatan yang dilakukan adalah panjang batang, jumlah cabang ubi jalar, jumlah umbi ubijalar yang dapat dipasarkan, bobot umbi yang dapat dipasarkan dan bobot total umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas ubi jalar Papua salosa dengan waktu tanam jagung 14 hari setelah tanaman ubi jalar pada sistem tumpangsari memberikan hasil umbi tertinggi dengan jumlah umbi dapat dipasarkan sebanyak 10 umbi, dan bobot umbi dapat dipasarkan 1866 gram. Pengaturan waktu tanam jagung 14 hari setelah tanam ubi jalar pada sistem tanam tumpang sari memberikan hasil terbaik terhadap bobot total umbi ubi jalar yaitu 1570 gram. Varietas ubi jalar berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap hasil umbi ubi jalar. Diperoleh varietas yang mampu beradaptasi persaingan antar tanaman tumpangsari dengan jagung yaitu varietas Papua Salosa dengan hasil bobot total umbi 3092,33 gramen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.subjectHasil umbi, Waktu tanam jagung, Varietas ubi jalaren_US
dc.titlePENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN WAKTU TANAM TERHADAPen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:SRA-Agriculture And Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
MUHAMMAD IMAM GHOZALI.pdf182.03 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.