TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

Abstract

Penyimpangan perilaku yang terjadi pada anak-anak atau remaja semakin meningkat, bahkan sudah cenderung mengarah pada perbuatan melanggar hukum atau tindak pidana. Menyikapi dan mengantisipasi fenomena yang demikian ini, maka perlu adanya suatu perhatian dan upaya-upaya khusus yang lebih serius terhadap anak demi menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial serta melindungi anak dari segala kemungkinan yang akan membahayakan masa depan anak di kemudian hari. Berdasarkan pada titik tolak pendekatan yang berorientasi pada masalah kesejahteraan atau kepentingan anak, jelas terlihat perlunya pendekatan lain atau pendekatan khusus dalam masalah perlindungan hukum bagi anak dalam proses peradilan. lni berarti bahwa perlu ada perhatian, pertimbangan, pelayanan dan perlakuan / perawatan serta perlindungan yang khusus bagi anak dalam masalah hukum dan peradilan. Lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak merupakan salah satu wujud perhatian khusus terhadap masalah anak di bidang hukum pidana. Proses penyidikan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak tetap mengacu pada ketentuan yang diatur dalam KUHAP. lni sebagai konsekuensi dari keberadaan Pengadilan Anak yang masuk dalam lingkup Peradilan Umum. Namun Undang-undang Pengadilan Anak mengadakan beberapa pengecualian secara khusus tentang hukum acara Pengadilan Anak yang diterapkan terhadap anak yang melakukan tidak pidana. Berdasarka fakta dan data yang telah didapatkan, maka penulis mengajukan beberapa permasalahan untuk dianalisis dalam skripsi ini, yaitu : 1. bagaimana pertimbangan atau saran Pembimbing Kemasyarakatan terhadap penyidikan tindak pidana anak ?; 2. bagaimana konsekuensi yuridis terhadap proses penyidikan yang tidak sesuai dengan Hukum Acara Pengadilan Anak?. Tujuan yang hendak dicapai alam penulisan skripsi ini adalah: 1. untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pertimbangan atau saran Pembimbing Kemasyarakatan terhadap penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak; 2. untuk mengetahui dan menganalisis konsekuensi yuridis terhadap proses penyidikan yang tidak sesuai dengan Hukum Acara Pengadilan Anak?. Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan masalah dengan metode yuridis normatif. Sedangkan sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode pengumpulan bahan hukum dalam penulisan skripsi ini menggunakan penelusuran kepustakaan dan penelitian kasus yang menggunakan bahan hukum primer sebagai acuan dan studi kepustakaan yang menggunakan bahan hukum sekunder sebagai penunjang. Dan analisa bahan hukum dalam penulisan skripsi ini menggunakan penalaran deduktif yang pada akhirnya dihubungkan dengan penalaran induksi untuk memperoleh suatu kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan, dapat ditarik kesimpulan: 1. pertimbangan atau saran dan Pembimbing Kemasyarakatan yang tertuang dalam bentuk laporan hasil penelitian kemasyarakatan merupakan salah satu Hukum acara Pengadilan Anak yang wajib diminta oleh penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Lamongan dalam melakukan proses penyidikan terhadap dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Rakhmad Zufriansah: 2. penyidikan terhadap dugaan tindak pidana yang dilakukan terhadap Rakhmad Zufriansah oleh peyidik Kepolisian Negara RI Resort Lamongan tersebut dapat dinyatakan tidak sah atau batal demi hukum, karena telah mengabaikan salah satu Hukum Acara Pengadilan Anak. Dan konsekuensi ini juga berdampak pada proses peradilan selanjutnya.