Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/69446
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAstuti, Pudji-
dc.contributor.advisorLestari, Sri-
dc.contributor.authorKhristrianti, Even Yoniar-
dc.date.accessioned2015-12-31T03:29:08Z-
dc.date.available2015-12-31T03:29:08Z-
dc.date.issued2015-12-31-
dc.identifier.nim001610101069-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/69446-
dc.description.abstractPenggunaan resin komposit makin populer karena memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan restorasi amalgam konvensional. Salah satu kekurangan resin komposit adalah sulit melekat ke dentin sehingga diperlukan bahan adhesif. Sistem adhesif generasi IV memerlukan prosedur etsa, priming dan bonding. Sistem adhesif generasi V (Total etch) merupakan sediaan tunggal berisi primer dan adhesif dan memerlukan prosedur etsa asam fosfor sebelumnya, Sistem adhesif generasi VI tipe self etch mengandung etsa asam, priming dan bonding tanpa perlu melakukan etsa dengan asam fosfor. Walaupun beberapa studi menunjukkan efek sitotoksik dari bahan bonding, banyak operator yang merekomendasikan terapi pulpa dengan bahan resin pada pulpa terbuka setelah etsa asam total. Hal ini dikarenakan terdapatnya penemuan bahwa kemampuan resin adhesif untuk mecegah bacterial microleakage dibawah restorasi adalah penting karena penyembuhan pulpa secara langsung berhubungan dengan kebocoran bakteri. Beberapa penelitian yang menggunakan bahan bonding pada pulpa terbuka pada gigi primata telah menunjukkan perbaikan pulpa dan pembentukan jembatan dentin lengkap, bahkan pada evaluasi jangka pendek. Sebaliknya, ada hasil penelitian yang menunjukan hasil yang buruk pada pulpa terbuka yang ditutup dengan resin adhesif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi dari bahan bonding resin komposit sinar tampak generasi Vl tipe self etch pada pulpa yang terbuka dari gigi tikus putih strain wistar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 gigi molar tikus rahang atas yang didapat dari delapan ekor tikus. Kelompok perlakuan terdiri dari delapan gigi, dipreparasi klas V pada bagian bukal molar rahang atas, kemudian diperforasi dan diulas bahan bonding dari generasi VI tipe self etch, kemudian ditumpat dengan resin komposit sinar tampak. Kelompok kontrol tanpa perlakuan apapun. Setelah tiga hari gigi diekstraksi, dan dibuat preparat histologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan terdapat respon keradangan pada pulpa koronal gigi tikus putih strain wistar baik pada kategori ringan, sedang dan berat. Dari kelompok kontrol didapatkan dua sampel berada pada kategori ringan Dari hasil analisa data dengan uji Mann Whitney U diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah aplikasi dari bahan bonding dentin generasi VI tipe self etch dapat mempengaruhi pulpa gigi tikus putih strain Wistar, berupa terjadinya respon keradangan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBAHAN BONDING DENTINen_US
dc.subjectGENERASI VIen_US
dc.subjectPULPA GIGIen_US
dc.titlePENGARUH BAHAN BONDINGD ENTIN GENERASI VI PADA PULPA GIGI YANG TERBUKA (Penelitian Laboratoris Pada Tikus Putih strain Wistar)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
001610101069 Even Yuniar Khristianti.pdf13.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools