Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/68744
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPaniman Ashna Mihardjo-
dc.contributor.advisorAbdul Majid-
dc.contributor.authorAgung Wibisono-
dc.contributor.authorAbdul Majid-
dc.contributor.authorPaniman Ashna Mihardjo-
dc.date.accessioned2015-12-28T01:49:50Z-
dc.date.available2015-12-28T01:49:50Z-
dc.date.issued2014-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68744-
dc.description.abstractRhizoctonia solani merupakan salah satu jenis jamur patogen tular tanah (soil borne) yang sulit untuk dikendalikan. Jamur ini dapat menghasilkan sklerotia yang mampu bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu lama. Salah satu upaya pengendalian yang aman adalah menggunakan agen pengendali hayati diantaranya adalah P. fluorescens. P. fluorescens mampu mengkoloni dan beradaptasi dengan baik pada akar tanaman. P. fluorescens menggunakan eksudat akar untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktifitas patogen atau menginduksi ketahanan sistemik tanaman terhadap patogen. Setiap isolat P. Fluorescens yang diisolasi dari rizosfer yang berbeda memiliki daya hambat yang berbeda beda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa isolat P. fluorescens dalam mengendalikan patogen jamur R. solani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua tahap, tahap pertama yaitu uji in-vitro dan tahap kedua yaitu uji in-vivo. Uji in-vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan tiga kali ulangan, sedangkan uji in-vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan tiga kali ulangan. Terdapat 16 kombinasi dengan tiga ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANOVA), dan dilanjutkan dengan Uji Duncan 5%. Parameter yang diamati untuk uji invitro yaitu menghitung daya hambat P.fluorescens terhadap patogen R. solani, untuk uji in-vivo yaitu menghitung Insidensi penyakit, intensitas serangan dan laju infeksi. Hasil pengamatan secara in-vitro strain yang paling efektif terdapat pada P. fluorescens strain 1 (77%). Hasil pengamatan selanjutnya secara Invivo strain lebih efektif terdapat pada P. fluorescens strain 3 dengan nilai Insidensi Penyakit (27%), Intensitas Serangan (20%), dan Laju infeksi (0.045 unit/hari).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.subjectP. fluorescens; R. solanien_US
dc.titleEFEKTIVITAS BEBERAPA ISOLAT Pseudomonas fluorescens UNTUK MENGENDALIKANen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:SRA-Agriculture And Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Agung Wibisono.pdf396.81 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.