Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/67397
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSetiawan, Toto’ Bara-
dc.contributor.advisorKurniati, Dian-
dc.contributor.authorVIRNIA S, YOANDA-
dc.date.accessioned2015-12-11T13:31:12Z-
dc.date.available2015-12-11T13:31:12Z-
dc.date.issued2015-12-11-
dc.identifier.nim100210101123-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67397-
dc.description.abstractPada kegiatan belajar mengajar, motivasi sangat penting karena dengan adanya motivasi akan mendorong semangat belajar yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Sebaliknya, kurangnya motivasi akan melemahkan semangat belajar yang berdampak pada hasil pembelajaran, baik akademis ataupun implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses belajar mengajar berlangsung, guru tidak hanya terpaku pada materi pembelajaran saja. Guru harus menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik, guru pun menjelaskan mengenai tujuan yang akan dicapai siswa. Selain itu, guru juga bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa depan peserta didik itu sendiri. Semakin jelas tujuan belajar yang disampaikan oleh guru, maka semakin besar pula motivasi dalam belajar. Kurangnya kemandirian belajar pada siswa serta pemikiran siswa bahwa matematika itu sulit mungkin dapat diatasi dengan motivasi dari guru. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ketidakmandirian siswa, salah satunya yaitu kolaborasi dengan guru mata pelajaran yang dilakukan setelah mengetahui jenis ketidakmandirian yang terkait dengan nilai mata pelajaran tertentu. Kolaborasi ini dapat dilakukan dengan pembelajaran berbasis Lesson Study dimana guru secara kolaboratif dan berkesinambungan melaksanakan, mengobservasi, dan melaporkan hasil pembelajaran. Ada beberapa alasan mengapa Lesson Study dipilih sebagai salah satu cara untuk mengatasi perilaku siswa, yaitu: (1) Lesson Study dirancang secara kolaboratif dalam kurun waktu tertentu melalui suatu studi yang intensif terhadap materi ajar, karakteristik siswa, dan strategi pembelajaran, (2) Lesson Study menawarkan suatu proses dalam menumbuh kembangkan motivasi belajar siswa, (3) Lesson Study memberi dorongan untuk memberi fokus pada pola berpikir siswa melalui observasi kelas, (4) Lesson Study memunculkan perspektif baru tentang belajar dan mengajar. Tujuan diadakan penelitian ini adalah (1) mengkaji dan mendeskripsikan motivasi guru pada pembelajaran matematika berbasis Lesson Study pada sub pokok bahasan luas lingkaran dapat membentuk karakter kemandirian belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Bondowoso dan (2) mengkaji dan mendeskripsikan kemandirian belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Bondowoso selama proses pembelajaran matematika berbasis Lesson Study pada sub pokok bahasan lingkaran. Karakteristik kemandirian belajar pada penelitian ini yaitu 1) aktivitas mengerjakan persoalan yang diberikan berdasarkan materi yang disampaikan secara percaya diri tanpa bantuan temannya dengan benar, 2) aktivitas bertanya kepada guru bila mengalami kesulitan, 3) aktivitas menjawab pertanyaan dari guru berdasarkan pemikiran sendiri dengan benar, 4) aktivitas menyelesaikan masalah matematika dengan memilih strategi yang dianggapnya baik dan cocok dengan dirinya sendiri dengan benar serta berani menerima akibat dari pilihannya, dan 5) berani menerapkan idenya sendiri dan menyelesaikan masalah secara berbeda dengan temannya denga benar. Adapun hal-hal yang yang dilakukan guru agar dapat memotivasi kemandirian belajar siswa adalah 1) guru meminta siswa mengerjakan sendiri pekerjaannya, 2) guru meminta siswa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan 3) guru menanyakan kembali materi yang telah diajarkan kepada siswa agar mengetahui apakah siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Pembelajaran berbasis Lesson Study ini dilakukan dengan 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri atas 3 tahapan yaitu tahap plan, tahap do, dan tahap see. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Bondowoso. Observasi untuk pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 15 Desember 2015 sampai dengan tanggal 15 Januari 2015. Pada siklus 1, tim Lesson Study menyusun perangkat menggunakan model pembelajaran TGT sesuai dengan materi yang diajarkan berupa RPP, LKS, dan soal-soal Games Tournament, yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk membentuk karakter kemandirian belajar siswa. Pada siklus ke 2, perangkat pembelajaran berupa RPP dan soal pemecahan masalah dengan model pembelajaran ekspositori berbasis pemecahan masalah. Model pembelajaran yang dipilih pada siklus kedua berbeda dengan siklus pertama karena model pembelajaran TGT pada Siklus pertama kurang sesuai untuk siklus kedua yang hanya memiliki alokasi waktu 2 x 40 menit saja, serta guru model yang belum menguasai model pembelajaran TGT. Perangkat pembelajaran yang dibuat pada siklus II memperbaiki kekurangan dari siklus I. Motivasi dari guru sangat berperan dalam membentuk karakter kemandirian belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Bondowoso. Kemandirian belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Bondowoso mengalami peningkatan dari yang semula sangat kurang sekali seperti yang telah dijelaskan oleh guru matematika SMP Negeri 7 Bondowoso. Indikator kemandirian belajar memenuhi karakter kemandirian belajar siswa meskipun tidak semua indikator berada dalam karakter masing-masing siswa. Indikator kemandirian belajar dalam penelitian ini yang terpenuhi meliputi : aktivitas mengerjakan persoalan yang diberikan berdasarkan materi yang disampaikan secara percaya diri tanpa bantuan temannya dengan benar, aktivitas mengerjakan persoalan yang diberikan berdasarkan materi yang disampaikan secara percaya diri tanpa bantuan temannya dengan benar, aktivitas menyelesaikan masalah matematika dengan memilih strategi yang dianggapnya baik dan cocok dengan dirinya sendiri dengan benar serta berani menerima akibat dari pilihannya, dan berani menerapkan idenya sendiri dan menyelesaikan masalah secara berbeda dengan temannya denga benar. Dibutuhkan ketelatenan seorang guru agar siswa termotivasi belajar sehingga ia memiliki kemandirian belajar. Motivasi dari guru sangat berperan dalam membentuk karakter kemandirian belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Bondowoso.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectLESSON STUDYen_US
dc.subjectKEMANDIRIAN BELAJARen_US
dc.titleMOTIVASI GURU UNTUK MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 7 BONDOWOSO MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY PADA SUB POKOK BAHASAN LUAS LINGKARANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
100210101123.pdf4.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools