Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/67129
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Oktora, Lusia | - |
dc.contributor.advisor | Irawan, Eka Deddy | - |
dc.contributor.author | Ulfa, Renysasi Maria | - |
dc.date.accessioned | 2015-12-08T04:17:20Z | - |
dc.date.available | 2015-12-08T04:17:20Z | - |
dc.date.issued | 2015-12-08 | - |
dc.identifier.nim | 102210101037 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67129 | - |
dc.description.abstract | Gliclazide merupakan salah satu obat antidiabetik oral yang memiliki perbedaan dosis antara dosis konvensional dan dosis sustained release. Dosis konvensional gliclazide yaitu 80-320 mg/hari sedangkan dosis sustained releasenya yaitu 30-120 mg/hari (APA, 2009) sehingga pembuatan sediaan sustained release dari gliclazide akan menguntungkan pasien baik dari segi biaya maupun dari segi keamanan. Salah satu pendekatan untuk membuat sediaan sustained release yaitu gastroretentive drug delivery system (GRDDS) karena bahan aktif mudah diabsorbsi pada saluran pencernaan. GRDDS dapat dilakukan dengan berbagai macam pendekatan seperti densitas atau ukuran yang pada dasarnya masih memiliki kekurangan, oleh karena itu diperlukan kombinasi sistem (Floating-Mucoadhesive) untuk menutupi kekurangan tersebut agar diperoleh absorbsi obat yang maksimal. Floating atau sistem densitas rendah memanfaatkan isi cairan lambung untuk mengapung sedangkan mucoadhesive memanfaatkan mukosa epitel lambung untuk melekat dengan tujuan retensi di lambung. HPMC K4M dipilih sebagai polimer floating karena mampu membantu mengapungkan partikel obat dan juga dapat membuat densitas tablet menjadi lebih rendah daripada cairan lambung sehingga tablet dapat mengapung dan melepaskan obat secara terkontrol. Chitosan dipilih sebagai polimer mucoadhesive karena chitosan merupakan polimer hidrofilik kationik yang memiliki sifat mucoadhesive baik yang tidak beracun, biokompatibel, dan biodegradabel Sistem floating yang digunakan yaitu effervescent system. Rincian hasil uji floating lag time yaitu F4> F2> F3 >F1 dengan nilai F1 tercepat dan nilai F4 terbesar (paling lambat). Nilai respon dari efek faktor polimer HPMC K4M sebagai polimer tunggal (+77, 25 ) > chitosan (+68,25) > interaksi (+34,75). Nilai positif mengindikasikan terjadinya proses floating lag time melambat. Semakin besar nilai positifnya maka proses floating lag time semakin lama. Nilai respon dari efek faktor menunjukkan interaksi polimer antara HPMC dan chitosan lebih dominan dalam mempercepat floating lag time karena nilai respon floating lag time paling kecil jika dibandingkan efek faktor tunggal HPMC dan chitosan. Sementara untuk hasil uji floating duration time tidak terdapat perbedaan respon signifikan yaitu semua formula memenuhi kriteria selama 12 jam. Pada pengujian mucoadhesive diperoleh rincian hasil uji yaitu F3>F4>F1>F2 dengan nilai F3 terbesar. Peningkatan konsentrasi chitosan menghasilkan peningkatan kekuatan mucoadhesive dengan efek terbesar ditunjukkan chitosan (+44,135) > interaksinya (-16,795) > HPMC K4M (- 27,335). Hal ini terjadi karena chitosan merupakan polimer kationik yang memiliki kekuatan mucoadhesive lebih baik dibandingkan golongan non ionic (contohnya HPMC). Analisis respon optimum menunjukkan F1 dan F2 tidak memenuhi rentang 50 gram – 100 gram. Profil pelepasan obat DE720 memberikan hasil dengan rincian F3>F1>F4>F2. Peningkatan konsentrasi polimer baik HPMC K4M memberikan pelepasan obat yang minimum dengan efek faktor chitosan (+12,636) > interaksi (+3,744) > HPMC K4M (-38,673). Nilai negatif yang semakin besar menunjukkan semakin sulitnya obat untuk dilepaskan. Pelepasan obat dari sistem HPMC K4M menjadi lebih lambat karena adanya kandungan viskositas HPMC K4M yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi pelepasan obat menjadi lebih lambat. Analisis respon optimum menunjukkan hanya F4 yang memenuhi rentang 49,72%-60,42%. Penentuan daerah optimum dilakukan dengan menggabungkan overlay plot dari ketiga respon (overlay plot super-imposed). Hasil yang diperoleh yaitu jumlah HPMC K4M 120,944 -144,751 mg sedangkan jumlah chitosan 55,095 – 74,142 mg.. Dari analisis software diperoleh 99 macam komposisi HPMC K4M dan chitosan yang dapat memberikan respon optimum. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Hydroxypropyl Methylcellulose dan Chitosan | en_US |
dc.subject | Tablet Floating- Mucoadhesive Gliclazide | en_US |
dc.subject | Metode Desain Faktorial | en_US |
dc.title | OPTIMASI HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE DAN CHITOSAN PADA TABLET FLOATING-MUCOADHESIVE GLICLAZIDE METODE DESAIN FAKTORIAL | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Pharmacy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Renysasi Maria Ulfa-102210101037.pdf | 2.49 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools