Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/65857
Title: | PERBANDINGAN DAYA HAMBAT 3 MIX MP DAN KALSIUM HIDROKSIDA SEBAGAI OBAT STERILISASI SALURAN AKAR TERHADAP Enterococcus faecalis SECARA in vitro |
Authors: | Nugroho, Raditya Purwanto Daniyati, Yuntari |
Keywords: | KALSIUM HIDROKSIDA STERILISASI SALURAN AKAR Enterococcus faecalis IN VITRO |
Issue Date: | 2-Dec-2015 |
Abstract: | Proses sterilisasi saluran akar merupakan salah satu tahap penting dalam perawatan saluran akar. Proses ini bertujuan untuk mematikan sisa-sisa kuman yang ada di dalam saluran akar dan tubuli dentin yang tidak dapat dicapai pada waktu preparasi kemomekanis saluran pulpa. Persistensi infeksi bakteri pada saluran akar yang sudah diisi akan menghambat penyembuhan pada daerah apikal. Salah satu bakteri yang persisten di saluran akar adalah Enterococcus faecalis (E.faecalis). E. faecalis merupakan spesies bakteri yang paling besar persentase keberadaannya dalam saluran akar (Gajan et al., 2009; 26). Obat saluran akar yang digunakan pada proses sterilisasi saluran akar ada beberapa macam, umumnya yang sering digunakan adalah kalsium hidroksida. Kalsium hidroksida mulai ramai digunakan pada tahun 1920-an hingga sekarang. Obat ini mampu membunuh mikroorganisme karena pH-nya yang tinggi, merangsang penyembuhan jaringan keras sekitar gigi dengan saluran akar yang terinfeksi, pencegahan resorpsi dan merangsang penyembuhan periapikal setelah adanya trauma (Athanassiadis et al., 2007; 585-586). Salah satu bahan yang dapat membasmi mikroorganisme dan dapat menciptakan daerah steril pada saluran akar adalah 3 MIX MP. Komposisi dari 3 MIX MP terdiri dari siprofloksasin, metronidazole, dan minosiklin dan media perantaranya (carier/vehicle) berupa makrogol dan propilen glikol. Campuran obat ini memiliki sifat antibakteri yang dapat menghambat semua pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya hambat antara 3 MIX MP dan kalsium Hidroksida terhadap E. faecalis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris. Rancangan penelitian yang digunakan adalah the one-group-posttest-only design. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel sebesar 16 sampel untuk masing-masing obat dengan menggunakan metode sumuran pada media untuk mengetahui daya hambatnya terhadap E. faecalis. Daya hambat kedua obat diukur pada hari ke-1, hari ke-3, hari ke-5, dan hari ke-7 dari perlakuan dengan menggunakan jangka sorong dan diamati oleh 3 pengamat. Data diproses dengan uji normalitas serta uji homogenitas. Data kemudian diuji dengan uji nonparametrik Kruskal Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda. Dari uji yang dilakukan, terdapat perbedaan yang signifikan antara 3 MIX MP dan kalsium hidroksida pada hari ke 1, 3, dan 5 dan tidak terdapat perbedaan pada hari ke-7. 3 MIX MP lebih efektif daripada kalsium hidroksida karena 3 MIX MP mengandung 3 antibiotik yang bekerja baik untuk membunuh bakteri dan didukung oleh carier/vehicle yang dapat berpenetrasi dengan baik pada media, sedangkan untuk kalsium hidroksida tidak terdapat daya hambat mulai hari pertama hingga ketujuh kemungkinan disebabkan keadaan media yang padat akan membuat kemampuan difusi dari pasta kalsium hidroksida menjadi lebih sulit. Pada metode Agar diffusion test, pH bahan, periode inkubasi, toksisitas dan sensitifitas bahan akan mempengaruhi aktivitas antibakteri yang ditimbulkan (Dumani et al., 2012; e6-e7). pH juga mempengaruhi kemampuan kalsium hidroksida dalam membunuh E. faecalis. pH kalsium hidroksida yang efektif untuk membunuh E. faecalis dimulai dari pH 11,5 (Evan et al., 2002; 222). Sedangkan untuk Metapex, mencapai pH tertinggi yaitu 9,45 saja, hal ini dikarenakan carier Metapex berupa silikon yang berbasis minyak yang memiliki solubilitas dan difusi yang terendah terhadap jaringan (Jayasudha et al., 2012; 18). Kemampuan solubilitas dan difusi yang rendah, akan menyebabkan kalsium hidroksida sulit untuk mencapai pH maksimal dalam waktu yang singkat. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65857 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Dentistry |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Yuntari Daniyati - 111610101028.pdf | 2.99 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools