Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/65612
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKiswaluyo-
dc.contributor.advisorProbosari, Niken-
dc.contributor.authorWijaya, Ayu Leila-
dc.date.accessioned2015-12-01T12:31:52Z-
dc.date.available2015-12-01T12:31:52Z-
dc.date.issued2015-12-01-
dc.identifier.nim111610101031-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65612-
dc.description.abstractAnak-anak usia 6-13 tahun merupakan masa dimana terjadi proses pergantian gigi sulung menjadi gigi permanen. Pencabutan gigi merupakan salah satu perawatan yang sering dilakukan untuk mengatasi persistensi atau gigi berjejal yang sering terjadi pada masa ini. Pencabutan gigi merupakan pencetus pertama dari kecemasan anak. Kecemasan dapat diartikan sebagai respon emosional terhadap suatu bahaya yang akan terjadi sehubungan dengan perawatan gigi. Kecemasan pada anak usia 6-13 tahun dapat ditunjukkan secara langsung dengan ekspresi wajah dan tingkah laku, misalnya menangis. Kecemasan yang terjadi pada anak dalam praktek dokter gigi merupakan halangan yang sering mempengaruhi perilaku anak karena mempengaruhi kooperatif anak dalam perawatan gigi. Semakin tinggi kecemasan anak maka anak akan semakin bersikap nonkooperatif dalam perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan pasien anak usia 6-13 tahun terhadap pencabutan gigi di Puskesmas Sumbersari Jember. Penting bagi dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya memahami perasaan cemas anak pada setiap perawatan, karena kecemasan pada pasien anak dapat menyebabkan kegagalan dalam perawatan gigi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di poli gigi Puskesmas Sumbersari Jember pada bulan November-Desember 2014. Sampel penelitian adalah semua pasien anak yang datang ke poli gigi Puskesmas Sumbersari Jember yang memenuhi kriteria berjumlah 77 pasien. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati ekspresi wajah pasien menggunakan facial image scale sebelum dilakukan prosedur pencabutan gigi dan di dokumentasikan menggunakan kamera digital yang diamati oleh 3 peneliti. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-Square Test dilanjutkan dengan analisis Odds ratio untuk melihat seberapa besar resiko tingkat kecemasan terhadap pencabutan. Data penelitian dianalisa menggunakan uji statistik Chi-Square Test, yang menunjukkan p=0,000 (p< α, α=0,05) artinya ada hubungan antara kecemasan pasien dengan pencabutan gigi. Hasil uji statistik menggunakan Odds ratio nilai estimate dari Odds Ratio sebesar 19.200. Nilai tersebut menunjukkan pasien yang cemas memiliki resiko 19 kali lipat untuk tidak melakukan pencabutan gigi dibanding pasien yang tidak cemas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTERHADAP PENCABUTAN GIGIen_US
dc.subjectHUBUNGAN KECEMASAN PASIEN ANAK USIA 6-13 TAHUNen_US
dc.titleHUBUNGAN KECEMASAN PASIEN ANAK USIA 6-13 TAHUN TERHADAP PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS SUMBERSARI JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ayu Leila Wijaya - 111610101031.pdf2.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools