Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/65483
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKusumawardani, Banun-
dc.contributor.advisorBarid, Izzata-
dc.contributor.authorPutri, Riria Hendarto-
dc.date.accessioned2015-12-01T06:38:16Z-
dc.date.available2015-12-01T06:38:16Z-
dc.date.issued2015-12-01-
dc.identifier.nim111610101006-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65483-
dc.description.abstractMikroba rongga mulut yang paling banyak terlibat dalam terjadinya penyakitpenyakit rongga mulut diantaranya adalah bakteri Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis dan jamur Candida albicans. Bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri Gram-positif penyebab awal terjadinya karies gigi. Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri Gram-negatif yang berpengaruh pada perkembangan penyakit periodontal. Jamur Candida albicans merupakan flora normal rongga mulut yang mengakibatkan oral candidiasis apabila pertumbuhannya berlebihan. Salah satu cara mencegah permasalahan di atas adalah dengan penggunaan obat kumur chlorexidine gluconate, namun penggunaannya dalam jangka panjang dapat menyebabkan beberapa efek samping sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mencari bahan alternatif sebagai bahan dasar pembuatan obat kumur yang lebih aman. Daun tembakau mengandung bahan aktif yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur (Bakht dkk., 2012; Taiga dan Friday, 2009). Bahan aktif tersebut antara lain golongan fenol berupa flavonoid, golongan alkaloid berupa nikotin, golongan saponin berupa steroid dan golongan minyak atsiri berupa terpenoid (Fathiazad, 2005; Susilowati, 2006; Rusli dkk., 2011). Alkaloid sebagai antibakteri bekerja dengan cara merusak komponen penyusun peptidoglikan pada dinding sel bakteri sehingga terjadi lisis, sedangkan flavonoid akan mendenaturasikan protein dan merusak permeabilitas dinding sel bakteri. Flavonoid sebagai antijamur bekerja dengan mengganggu permeabilitas membran sel jamur dan merubah komponen organik serta transport nutrisi yang akhirnya mengakibatkan efek toksik pada jamur. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design yang bertujuan untuk viii mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun tembakau terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis serta terhadap jamur Candida albicans. Ekstrak etanol daun tembakau diambil menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian diencerkan dengan kontrol negatif berupa larutan dimetil sulfoksida (DMSO) 1% hingga menjadi konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kontrol positif menggunakan chlorexidine gluconate 0,2% dan semua kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Uji aktivitas antibakteri dan antijamur menggunakan metode difusi cakram (disc-diffusion methode). Setiap sampel dari masing-masing kelompok diteteskan satu persatu pada kertas cakram berdiameter 5 mm menggunakan mikropipet sebanyak 13 μ L dan ditunggu sampai ekstrak etanol daun tembakau terserap, kemudian diletakkan menggunakan pinset steril dan dipastikan benar-benar menempel pada media kultur TSA dengan 5% sheep blood yang telah diinokulasi bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis serta pada media kultur sabaroud dextrose agar (SDA) yang telah diinokulasi jamur Candida albicans. Setelah itu dilakukan inkubasi pada suhu 37˚ C selama 24 dan 48 jam. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat setiap 24 jam dan 48 jam menggunkan jangka sorong digital. Daya antibakteri dan antijamur ditunjukkan dengan adanya zona hambat di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tembakau mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis serta jamur Candida albicanspada hari ke-1, sedangkan pada hari ke-2 ekstrak etanol daun tembakau sudah tidak efektif lagi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ekstrak etanol daun tembakau mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis serta pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak etanol daun tembakau dengan konsentrasi 80% adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak etanol daun tembakau dengan konsentrasi 100% adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dan jamur Candida albicans.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDAYA HAMBATen_US
dc.subjectEKSTRAK ETANOL DAUN TEMBAKAUen_US
dc.titleDAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA RONGGA MULUTen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
111610101006_Riria Hendarto Putri_umi.pdf3.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools