Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/65466
Title: | MITOS ASAL-USUL DALAM DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MASYARAKAT PULAU GILI KETAPANG ALTERNATIF PEMBELA BAHASA INDONESIA DI SMA |
Authors: | Andianto, Mujiman Rus Husniah, Furoidatul Lestarini, Nucky |
Keywords: | PEMBELA BAHASA INDONESIA |
Issue Date: | 1-Dec-2015 |
Abstract: | Mitos Asal-Usul Dalam Masyarakat Pulau Gili Ketapang dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA; Nucky Lestarini, 110210402056, 2015: 103 halaman; Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Penelitian ini didasari oleh pentingnya pengetahuan tentang mitos, sementara itu pada kenyataannya saat ini banyak masyarakat terutama generasi muda yang tidak mengetahui dan tidak peduli tentang mitos yang dipercaya oleh masyarakat di daerahnya sendiri dan daerah sekitarnya. Selanjutnya dipilih Pulau Gili Ketapang sebagai objek penelitian ini karena adanya keunikan mitos asal-usul yang dipercaya dalam masyarakat tersebut. Mitos asal-usul yang dipercaya oleh masyarakat Pulau Gili Ketapang ada dua, yaitu Mitos asal-usul Pulau Gili Ketapang dan mitos asal-usul Gua Kucing. Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu (1) wujud mitos asal-usul dalam masyarakat Pulau Gili Ketapang, (2) fungsi mitos asal-usul bagi kehidupan masyarakat Pulau Gili Ketapang, (3) nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam mitos asal-usul dalam masyarakat Pulau Gili Ketapang, dan (4) pemanfaatan mitos asal-usul tersebut sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, display data, mengambil keputusan dan verifikasi. Prosedur penelitian ini ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Hasil pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Pulau Gili Ketapang dulunya merupakan bagian dari desa Ketapang di Probolinggo, kemudian terjadi ix peperanan antara seorang penyebar agama islam pertama di Jawa Timur yang bernama Syech Maulana Ishaq dengan Suku Dayak yang tinggal di desa tersebut. Kemudian Syech Maulana Ishaq menancapkan tongkat sakti yang dimilikinya sehingga daratan desa tersebut terbagi menjadi dua dan sebagian daratan tersebut sampai ke tengah laut. Karena pulau ini berasal dari daratan Ketapang maka pulau ini diberi nama Pulau Gili Ketapang. Kemudian di Pulau Gili Ketapang terdapat Gua Kucing yang dipercaya merupakan tempat petilasan Syech Maulana Ishaq. Gua ini diberi nama gua kucing karena masyarakat meyakini bahwa pada zaman tersebut banyak ribuan kucing yang hidup disana. Bahkan ada kucing sebesar kerbau yang di kepalanya bertuliskan huruf arab. Kucing-kucing tersebut dipercaya merupakan kucing gaib. Pada mitos asal-usul dalam masyarakat pulau Gili Ketapang memiliki fungsi bagi kehidupan masyarakat tersebut yaitu (1) menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan-kekuatan ajaib, (2) menjadikan jaminan bagi masa kini, (3) memberi pengetahuan tentang dunia, dan (4) sebagai sarana pendidikan. Fungsi tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda. Misalnya, Syech Maulana Ishaq bisa membangun sebuah masjid hanya dalam satu malam. Hal ini dapat menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan-kekuatan ajaib yang sulit dipercaya oleh nalar manusia. Mitos asal-usul dalam masyarakat pulau Gili Ketapang di dalamnya memuat nilainilai kebudayaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam mitos asal-usul tersebut adalah (1) nilai gotong royong, (2) nilai kasih sayang, (3) nilai pemanfaatan lingkungan, (4) nilai cinta lingkungan, (5) nilai kepercayaan diri, (6) nilai keberanian, (7) nilai bijaksana, dan (8) nilai religius. Wujud mitos asal-usul dalam masyarakat pulau Gili Ketapang dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di SMA kelas XII semester Ganjil dengan Kompetensi Dasar 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah baik melalui lisan maupun tulisan, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita sejarah baik secara lisan maupun tulisan. Saran penelitian ini adalah dalam penelitian ini data-data terkait upacara ritual yang dilaksanakan di Pulau Gili Ketapang belum sepenuhnya maksimal, untuk itu x bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk memfokuskan penelitiannya pada upacara-upacara ritual yang dilaksanakan di Pulau Gili Ketapang yang dapat digunakan untuk mengetahui fungsi mitos asal-usul dalam masyarakat. Selanjutnya wujud mitos asal-usul dalam masyarakat Pulau Gili Ketapang ini relevan dengan pembelajaran sastra di SD, SMP, dan SMA. Maka dari itu wujud mitos asal-usul dalam Masyarakat pulau Gili Ketapang ini dapat dipertimbangan untuk menjadi bahan pengembangan materi pembelajaran sastra di sekolah. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65466 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Nucky L - 110210402056.pdf | 3.72 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools