Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/64797
Title: IbM PETANI PEPAYA KABUPATEN JEMBER
Authors: Ulfa, Evi Umayah; S.Si., M.Si.
Senjarini, Kartika; Dr. rer. nat. M.Si.
Purnomo, Kosala Dwidja; S.Si., M.Si.
Keywords: IbM Pendanaan 2014
Issue Date: 24-Nov-2015
Series/Report no.: IbM;
Abstract: RINGKASAN Kecamatan Kalisat dan Ledokombo merupakan salah satu kecamatan di Jember. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah (rata-rata SD) berdampak pada tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat (tingkat menengah ke bawah) dengan mata pencaharian utama sebagai petani dan pedagang. Selain sebagai daerah penghasil tembakau, daerah tersebut juga berpotensi di bidang holtikultura (pepaya, pisang, mangga, dan salak). Kecamatan Ledokombo merupakan salah satu sentra produk pepaya di Jember. Mitra untuk kegiatan ini adalah petani pepaya di kecamatan Ledokombo dan Kalisat (binaan Yayasan Daarut Tarbiyah Ummah). Yayasan Daarut Tarbiyah Ummah (DTU) yang didirikan tahun 2010 bertujuan untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat. Upaya peningkatan pendidikan dengan menyediakan sekolah gratis tingkat SMP melalui kerjasama dengan Sekolah Rakyat (SR). Peningkatan taraf ekonomi masyarakat dilakukan dengan agrobisnis pepaya pada lahan wakaf. Lahan ini dikelola oleh masyarakat binaan yayasan DTU. Pepaya merupakan tanaman yang sangat cocok ditanam di Indonesia yang beriklim tropis sehingga bisa berbuah sepanjang tahun. Buah pepaya memiliki manfaat yang cukup besar karena kandungan nutrisinya. Setiap 100 g buah pepaya mengandung 12,4 g karbohidrat, 23 mg kalsium, 12 mg phosphor, 1,7 mg besi 110 mg retinol, 0,04 mg thiamin, dan 78 mg vitamin C. Kandungan serat yang banyak pada buah ini sering dimanfaatkan sebagai pelancar sistem pencernaan. Total lahan pepaya petani mitra adalah 4,7 Ha. Pepaya dipasarkan dalam bentuk buah segar dengan harga bervariasi (1250-1750/kg) tergantung dari grade pepaya yang dihasilkan. Pepaya merupakan buah yangtidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama karena sangat mudah rusak. Penanganan paska panen yang kurang tepat akan memperparah jumlah kerusakan buah selama penyimpanan. Adanya buah yang lewat masak (afkir) dibiarkan membusuk dan dibuang karena tidak bisa dijual ke pengepul. Petani hanya mampu menjual dalam bentuk segar karena tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang pengolahan pepaya. Solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan yang dihadapi mitra dengan melalui program IbM (Ipteks Bagi Masyarakat) ini meliputi 1). pemberian pelatihan tentang manfaat pepaya untuk kesehatan, 2). Diversifikasi produk olahan papaya melalui pelatihan, 3). pengadaan alat teknologi tepat guna untuk pengolahan pepaya, 4). pelatihan pengemasan dan pelabelan produk dan 5). pelatihan dan pendampingan cara analisis ekonomi dan strategi pemasaran. Target dan luaran kegiatan ini berupa 1) peningkatan pengetahuan tentang manfaat buah pepaya, 2) Aneka produk olahan pepaya yang siap dipasarkan, 3). bantuan peralatan untuk pengolahan pepaya, 4). modul paket teknologi tepat guna berbagai produk olahan pepaya Hasil kegiatan pengabdian diantaranya kelompok mitra mengalami peningkatan pemahaman tentang manfaat buah pepaya untuk kesehatan dan mampu membuat produk saos pepaya yang siap dipasarkan. Mesin vaccum frying untuk pembuatan kripik pepaya telah dipasang Kata Kunci : pepaya, petani pepaya, produk olahan pepaya, yayasan Daarut Tarbiyah Ummah
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64797
Appears in Collections:CSR-Hibah Ditlitabmas - IbM

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
EVI UMAYAH ULFA S.Si., M.Si., Apt. - 0028077804.pdf1.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.