Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/64253
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Wulan Suci Dharmayanti, Agustin | - |
dc.contributor.advisor | Sandra Sari, Desi | - |
dc.contributor.author | Diputra, Rangga | - |
dc.date.accessioned | 2015-10-26T08:51:19Z | - |
dc.date.available | 2015-10-26T08:51:19Z | - |
dc.date.issued | 2015 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64253 | - |
dc.description.abstract | Fase perimenopause merupakan masa perubahan antara premenopause dan menopause. Fase perimenopuse biasanya terjadi pada umur 40 tahun. Pada fase perimenopause, wanita akan mengalami penurunan densitas tulang kurang lebih 5-15% yang disebabkan oleh perubahan hormonal terutama hormon estrogen. Dimana hormon estrogen memegang peran penting meningkatkan aktivitas osteogenesis. Pada resorpsi tulang, osteoklas berperan mensekresi protease yang dapat melarutkan kolagen diantara matriks organik dan mineral tulang yang bebas. Kolagen merupakan komponen utama sebagian jaringan ikat pada tulang. Kolagen tipe I merupakan protein terbanyak yang membentuk 90-95 persen materi organik tulang.Kolagen yang dilarutkan oleh osteoklas akan menghasilkan degradasi ikatan piridinium salah satunya piridinolin, Piridinolin adalah ikatan antar molekul kolagen yang berkontribusi dalam menstabilkan dan memperkuat keseluruhan struktur jaringan kolagen seperti tulang dan kartilago. Ikatan piridinolin di rongga mulut pada umumya dapat ditemukan di sulkus gingiva dalam cairan krevikular ginggiva. Cairan krevikular ginggiva juga terlarut dalam saliva. Pengumpulan saliva yang simpel dan non invasif, serta tidak membahayakan operator dan pasien menjadi alasan utama penggunaan saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar piridinolin pada saliva wanita usia perimenopause dengan usia produktif dan untuk mengetahui hubungan usia dengan kadar deoksipiridinolin. Subyek yang dipilih yaitu wanita usia 40-55 tahun dan usia 30-35 tahun. Pemeriksaan rongga mulut dilakukan untuk mengetahui tentang kesehatan rongga mulut dan kesehatan jaringan periodontal. Setelah dilakukan pemeriksaan, subyek diinstruksikan untuk mengumpulkan salivanya ke dalam pot obat. Pengukuran kadar piridinolin pada saliva diukur menggunakan LC MS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kadar piridinolin pada wanita usia perimenopause dengan usia produktif dan tidah ada hubungan antara usia dengan kadar piridinolin | en_US |
dc.publisher | UNEJ | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015; | - |
dc.subject | piridinolin | en_US |
dc.subject | perimenopause | en_US |
dc.subject | saliva | en_US |
dc.title | Kadar Piridinolin pada Saliva Wanita Usia Perimenopause | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | SRA-Medical |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Rangga Diputra.pdf | 141.84 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.