Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/63660
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Muhammad Yusuf Mahfud | - |
dc.contributor.author | Sumarno | - |
dc.contributor.author | Sri Handayani | - |
dc.date.accessioned | 2015-09-30T00:45:41Z | - |
dc.date.available | 2015-09-30T00:45:41Z | - |
dc.date.issued | 2015 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/63660 | - |
dc.description.abstract | Konflik politik Kerajaan Demak terjadi setelah wafatnya Sultan Trenggono pada tahun 1546 telah mengantarkan putra Sultan Trenggono, Sunan Prawoto menjadi raja Demak IV sebagai penerus kekuasaan. Pengangkatan Sunan Prawoto menjadi raja Demak IV mengakibatkan rasa kecewa terhadap Arya Penangsang. Arya Penangsang merasa lebih berhak menduduki tahta sebagai raja Demak IV karena sebelum Sultan Trenggono dilantik menjadi raja Demak III, terjadi sebuah pristiwa pembunuhan Pangeran Sekar Seda Lepen ayah Arya Penangsang oleh Sunan Prawoto. Peristiwa pembunuhan Pangeran Sekar Seda Lepen menjadi pangkal persengketaan di Kerajaan Demak. Arya Penangsang berusaha menuntut balas atas kematian ayahnya dan merebut kembali kekuasaan di kerajaan Demak. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yakni (1) bagaimana latar belakang terjadinya konflik politik di Kerajaan Demak; (2) bagaimana proses terjadinya konflik politik di Kerajaan Demak; (3) bagaimana akhir konflik politik di Kerajaan Demak. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis latar belakang terjadinya konflik politik di Kerajaan Demak; (2) untuk menganalisis proses terjadinya konflik politik di Kerajaan Demak; (3) untuk menganalisis akhir dari konflik politik di Kerajaan Demak. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah karena tujuan penelitian ini adalah untuk melihat masa lampau yang sebagian seluruh aktivitas manusia di dalamnya berupa urutan kejadian dan latar waktu tertentu. Metode sejarah mempunyai empat langkah, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi politik serta menggunakan teori konflik kepentingan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa latar belakang konflik politik Kerajaan Demak karena dendam Arya Penangsang terhadap Sunan Prawoto, sehingga Arya Penangsang berkeinginan membunuh semua keturunan Sultan Trenggono. Konflik ini berjalan melalui jalur peperangan yang di pilih oleh Arya Penangsang untuk membunuh semua keturunan Sultan Trenggono. Akhir dari konflik politik Kerajaan Demak dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai orang yang berambisi menguasi Kerajaan Demak. | en_US |
dc.publisher | UNEJ | en_US |
dc.subject | konflik politik | en_US |
dc.subject | Arya Penangsang | en_US |
dc.title | KONFLIK POLITIK KERAJAAN DEMAK | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | SRA-Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
MUHAMMAD YUSUF MAHFUD.pdf | 279.27 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.