Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/62804
Title: | KAJIAN KESIAPAN KLASTER DAN RANCANG BANGUN MODEL PEMBERDAYAAN SUPPLY-CHAIN AGROINDUSTRI INTERMEDIATE SINGKONG DI JAWA TIMUR SEBAGAI BASIS INDUSTRI PANGAN ALTERNATIF NASIONAL |
Authors: | Kacung Hariyono Joni Murti Mulyo Aji Rudi Hartadi Agus Supriono |
Keywords: | Klaster Agroindustri intermediate singkong potensi wilayah prioritas pengembangan |
Issue Date: | 29-Jun-2015 |
Publisher: | Fak. Pertanian'14 |
Series/Report no.: | MP3EI;237 |
Abstract: | Pada tahun 2010 Gubernur Jawa Timur Soekarwo telah mengeluarkan kebijakan (policy) untuk mendorong pengembangan klaster agroindustri intermediate singkong, yaitu chips ubi kayu dan tepung mocaf. Guna mengimplementasikan kebijakan ini secara berkelanjutan (sustainable), maka diperlukan suatu strategi yang diformulasikan berdasarkan ‘potensi bahan baku’ dan ‘sumber daya yang ada’ guna disesuaikan dengan ‘elemen-elemen kunci pengembangan klaster agroindustri intermediate singkong tersebut. Oleh karenanya ketersediaan informasi data empirik potensi bahan baku bagi industri intermediate singkong di wilayah provinsi Jawa Timur sangat diperlukan. Adapun tujuan dari penelitian ini (penelitian tahap ke-1) adalah untuk menyusun data base empirik karakteristik trend luas areal panen dan produksi singkong di wilayah provinsi Jawa Timur. Kemudian juga untuk menyusun data base empirik potensi basis dan karakteristik spesifik lokalita pengembangan singkong, serta karakteristik pertumbuhan pembudidayaan komoditas singkong, di wilayah provinsi Jawa Timur, baik dalam periode ‘sebelum’ maupun ‘setelah’ didorongnya pengembangan klaster agroindustri intermediate singkong. Serangkaian metode pendekatan analisis dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu meliputi analisis adalah trend, location quotient, specific localita serta shift share. Data yang dipergunakan adalah data sekunder, diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur. Temuan penting yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini diantaranya adalah: (a) Kabupaten Pacitan dan Tulungagung, adalah wilayah yang relatif paling kondusif menjadi prioritas utama bagi dikembangkannya lebih lanjut klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur, (b) Kabupaten: Trenggalek, Malang dan Probolinggo, adalah wilayah yang juga relatif dapat menjadi prioritas utama dikembangkannya lebih lanjut klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur, (c) Pengembangan klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur lebih lanjut juga relatif masih sangat layak di wilayah Kabupaten: Probolinggo, Blitar dan Sumenep, (d) Pengembangan klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur lebih lanjut juga relatif masih sangat relevan di wilayah Kabupaten: Bondowoso, Situbondo, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Bangkalan, Sampang dan Pamekasan, (e) Kabupaten: Banyuwangi dan Mojokerto, adalah wilayah yang masih relatif dapat dipertimbangkan untuk pengembangan lebih lanjut klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur, (f) Kota: Kediri, Malang, Probolinggo dan Batu, dapat dijadikan sebagai kota-kota penyangga utama (kota agropolitan singkong) bagi dikembangkannya lebih lanjut klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur, dan (g) Kota Surabaya, juga masih relatif dapat dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai kota penyangga utama (kota agropolitan singkong) bagi dikembangkannya lebih lanjut klaster agroindustri intermediate singkong di Jawa Timur. Kata Kunci : Klaster, Agroindustri, intermediate singkong, potensi wilayah, prioritas pengembangan |
Description: | Info lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jember |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62804 |
Appears in Collections: | LRR-Hibah MP3EI |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Kacung Hariyono_237.pdf | 570.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.