Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/62792
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSugeng Winarso-
dc.contributor.authorTri Candra Setiawati-
dc.date.accessioned2015-06-29T02:27:15Z-
dc.date.available2015-06-29T02:27:15Z-
dc.date.issued2015-06-29-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62792-
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractSenyawa humik ekstrak kompos terbukti dapat mengkelat atau mengikat logam-logam berat dan jumlah limbah organik kelapa sawit sebagai bahan baku kompos terus meningkat, sehingga produksi senyawa humik dari limbah tersebut sangat menjanjikan. Di sisi lain lahan-lahan pertanian yang mendapatkan input tinggi sehingga terjadi penimbunan logam berat (polutan) hingga tingkat membahayakan juga makin luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi efektivitas senyawa humik ekstrak kompos limbah kelapa sawit sebagai pupuk cair dan bioremediasi logam Cu. Metode penelitian dirancang untuk mendapatkan produk dan teknik aplikasi serta efektivitasnya dalam memperbaiki sifat tanah masam, bioremediasi logam berat, dan peningkatan produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar senyawa humik segar atau murni dari ekstrak kompos limbah tandan kosong kelapa sawit sangat rendah yaitu 2,01%; kadar NPK juga rendah yaitu 0,01% N; 0,02% P2O5; dan 0,11% K2O. Akan tetapi kadar NaO juga rendah yaitu 0,01%. Uji pengkayaan senyawa humik dengan unsur hara NPK menunjukkan bahwa perlakuan penambahan logam Cu (300 mg Cu(OH)2/kg media tanam) pada media tanaman yang ditanami mentimun dan diperlakukan penambahan senyawa humik yang diperkaya beberapa dosis unsur hara tidak berbeda nyata. Pengkayaan unsur hara pada senyawa humik yang diberikan pada media tanam menunjukkan berbeda nyata apabila dibandingkan dengan yang tidak diperlakukan yaitu rata-rata 407,4 cm. Panjang tanaman pada perlakuan 3/3 dosis pengkaya unsur hara (NPK) menunjukkan perlakuan paling besar dalam memberikan kontribusi pemanjangan tanaman yaitu rata-rata 564,2 cm atau naik 38,5%. Berat basah buah tertinggi pada perlakuan 4/3 dan diikuti 2/3 dosis pengkayaan NPKdan panjang buah tertinggi pada perlakuan 3/3. Kadar N-total tanah masih sangat rendah sehingga serapan NPK tanaman mentimun sangat rendah, sebaliknya kadar P-tersedia tanah sangat tinggi sehingga perlakuan penambahan senyawa humik yang diperkaya unsur hara justru menurunkan kadar P dalam jaringan buah segar mentimun. Perbandingan unsur hara NPK dalam jaringan terhadap tanah lebih besar pada yang diperlakukan dengan penambahan Cu apabila dibandingkan dengan yang tidak diperlakukan dengan Cu. Kata kunci:en_US
dc.publisherFak. Pertanian'14en_US
dc.relation.ispartofseriesHB;78-
dc.subjectbiofertiliseren_US
dc.subjectbioremediasien_US
dc.subjectsenyawa humiken_US
dc.subjecttanah marginalen_US
dc.titlePENGKAYAAN DAN AKTIVASI SENYAWA HUMIK KOMPOS KELAPA SAWIT UNTUK FUNGSI GANDA PUPUK CAIR DAN BIOREMEDIASI LOGAM BERATen_US
Appears in Collections:LRR-Hibah Bersaing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sugeng Winarso_hb_boptn_78.pdf703.05 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.