Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/62715
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Afnita, Nanda | - |
dc.contributor.author | Amin, M. Nurul | - |
dc.contributor.author | Wulan Suci D, Agustin | - |
dc.date.accessioned | 2015-06-24T01:59:47Z | - |
dc.date.available | 2015-06-24T01:59:47Z | - |
dc.date.issued | 2014 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62715 | - |
dc.description.abstract | Perimenopause adalah masa transisi dari siklus ovulasi normal menuju menopause. Pada fase ini akan terjadi penurunan kadar hormon estrogen. Hormon estrogen merupakan hormon yang berpengaruh pada proses remodeling tulang. Jika terjadi penurunan hormon estrogen maka akan terjadi peningkatan osteoklastogenesis. Osteoklas merupakan sel yang bertugas pada terjadinya proses resorpsi yang diikuti dengan terdegradasinya matriks tulang dan kolagen tipe I. Kolagen tipe I diperkuat dengan suatu ikatan silang piridinium salah satunya yaitu deoksipiridinolin. Deoksipiridinolin telah banyak digunakan sebagai pertanda biologis pada proses resorpsi tulang karena deoksipiridinolin akan ikut terdegradasi saat terjadi resorpsi tulang. Deoksipiridinolin akan tersekresi melalui urin, serum, dan saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar deoksipiridinolin pada saliva wanita usia perimenopause. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Subjek penelitian terdiri dari wanita usia perimenopause dengan usia 40-55 sebanyak 5 orang dan wanita usia produktif dengan usia 30-35 sebagai kontrol sebanyak 5 orang. Pemeriksaan rongga mulut subjek penelitian dilakukan sebelum pengumpulan saliva pada pot obat. Pengukuran kadar deoksipiridinolin pada saliva diukur menggunakan Liquid Chromatography-tendem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kadar deoksipiridinolin pada saliva wanita usia perimenopause lebih tinggi dibandingkan dengan usia produktif. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar deoksipirdinolin yang tidak signifikan pada saliva wanita usia perimenopause dan saliva wanita usia produktif | en_US |
dc.publisher | UNEJ | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa; | - |
dc.subject | deoksipiridinolin | en_US |
dc.subject | perimenopause | en_US |
dc.subject | saliva | en_US |
dc.title | Kadar Deoksipiridinolin pada Saliva Wanita Usia Perimenopause (Deoxypyridinoline Levels in Saliva of Female in Perimenopause Age) | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | SRA-Medical |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Nanda Afnita.pdf | 143.6 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.